Breaking News:

Ferdinand Hutahaen: Bu Mega, Tugas Ibu Memang Berat karena Harus 'Mempancasilakan' Kader PDIP

Sejumlah masa simpatisan dan kader ber-atribut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan demo di sebuah kantor pemberitaan di Kota Bogor.

Kolase/TribunWow.com
Megawati dan Ferdinand Hutahaean 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah masa simpatisan dan kader ber-atribut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan demo di sebuah kantor pemberitaan di Kota Bogor, Rabu (30/5/2018).

Dikutip Tribunwow dari Tribunbogor, Satpam dari kantor berita tersebut mengaku bahwa sejak pukul 16.10 dirinya sempat menghadang beberapa orang yang ingin masuk ke kantor.

Namun, karena jumlah mereka yang cukup banyak, satpam tersebut tidak mampu menghalau.

"Tadi jam empat masuk ke dalam mau dihadang udah gak bisa, jadi langsung ke dalam aja," ucap Firman, satpam gedung media tersebut.

Jalan Bunyamin Syueb Diizinkan untuk Salat Ied, Fahira Idris: Aneh jika Ada Pihak yang Melarang

Terkait demo tersebut, politisi partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen ikut berkomentar.

Melalui akun Twitter-nya, @LawanPolitikJKW, Ferdinand menyayangkan adanya demo oleh simpatisan dan kader PDIP tersebut.

Masa PDIP serbu Kantor Berita
Masa PDIP serbu Kantor Berita (Tribunbogor)

Ia juga mengatakan ini merupakan tugas Megawati sebagai pimpinan PDIP yang harus 'mempancasilakan' kadernya.

"PDIP dipimpin oleh Ibu Megawati Soekarno Putri yang juga saat ini Ketua Dewan Pengarah BPIP.

Sayang sekali, kader ibu main geruduk kantor Media yang menulis berita ttg gaji BPIP.

Perbuatan itu sungguh tak Pancasilais.

Bu Mega, tugas ibu mmg berat karena harus mempancasilakan kader," tulis Ferdinand.

Denny Siregar Beberkan Alasan Kenapa Aku Selalu Membela Jokowi

Twitter Ferdinand Hutahaen
Twitter Ferdinand Hutahaen (Twitter)

Sebelumnya, Ferdinand juga ikut mengomentari akun @mkhumaini yang menautkan video masa PDIP geruduk kantor berita tersebut.

"Detik-detik massa PDIP Geruduk Kantor Radar Bogor 30 Mei 2018. 'Mereka datang dengan marah-marah, membentak, mengejar staf kami yang ada di depan, dan merusak dengan sengaja properti kami, secara fisik, satu orang staf kami ada yang dipukul tapi ditangkis.' (Pimred, Tegar Bagja)," tulis akun @mkhumaini.

Tweet tersebut kemudian dibalas oleh Ferdinand.

"Saya Pancasila, Saya.... ah ga jadi deh," tulis Ferdinand.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ferdinand HutahaeanMegawati SoekarnoputriTwitterPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved