Breaking News:

Bunuh Diri di Kos, Gadis Blitar Tuliskan 11 Pesan Salah Satunya Berisi Nomor Penting untuk Pengasuh

Seorang gadis berusia 16 tahun dengan inisial EPA ditemukan tewas bunuh diri di kamar kos, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Blitar.

Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren

TRIBUNWOW.COM - Seorang gadis berusia 16 tahun dengan inisial EPA ditemukan tewas bunuh diri di kamar kos, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (29/5/2018).

EPA ditemukan tewas dengan cara menggantung di pintu kamar kos.

Padahal, siswi tersebut dikabarkan baru lulus SMP.

Apa yang terjadi dengan EPA?

Masalah apa yang membuat dirinya akhirnya memutuskan untuk memilih jalan pintas tersebut?

Simak fakta-faktanya berikut ini yang dikutip dari Tribun Jatim:

1. Ditemukan Pengasuh

Jasad EPA pertama kali ditemukan menggantung di pintu kamar oleh Mariani.

Tubuh Mariani langsung lemas begitu melihat anak asuhnya meninggal dengan cara tragis.

Mariani merupakan pengasuh EPA sejak kecil. Mariani ikut tinggal di tempat kos bersama EPA.

Sedangkan rumah orang tua EPA berada di Kelurahan/Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Setelah lulus SD, EPA melanjutkan di salah satu SMP negeri di Kota Blitar.

Lalu, EPA tinggal di tempat kos di Jl A Yani bersama pengasuhnya, Mariani.

2. Menyuruh Pengasuh untuk Membeli Nasi

Pengasuh EPA mengakui jika dirinya disuruh untuk membelikan nasi di warung.

Sulitnya mencari warung yang buka di siang hari di bulan Ramadan membuat EPA agak lama untuk kembali.

Setelah mendapat nasi, pengasuh terkejut saat melihat tubuh anak asuhnya menggantung di pintu kamar kos.

"Saya tidak melihat tanda-tanda aneh pada diri EPA saat berangkat membelikan nasi untuknya.

Saya memang agak lama membeli nasi karena banyak warung yang tutup," kata pengasuh tersebut.

Ramai Anggaran Lampu Hias Pohon Palsu Bernilai Miliaran, Dinas Perindustrian & Energi Angkat Bicara

3. Kecewa dan Khawatir Tidak Diterima Sekolah Favorit

Pengasuh menuturkan jika belakangan ini EPA khawatir tidak bisa masuk di salah satu SMA negeri favorit Kota Blitar.

Kekhawatiran tersebut lantaran sistem penerimaan siswa baru SMA di Kota Blitar menggunakan sistem zonasi.

Sistem zonasi ini memang memprioritaskan anak yang berdomisili di Kota Blitar.

Sedangkan domisili EPA masih ikut orang tuanya di Kelurahan/Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

"Soal itu, orang tuanya sudah berusaha menenangkannya. Orang tuanya meminta EPA agar melanjutkan SMA di Srengat," ujar Mariani.

4. Jalani Visum

Kasubag Humas Polres Blitar Kota, Ipda Syamsul A mengatakan polisi sudah menerima laporan soal orang gantung diri. Polisi sudah datang ke lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi langsung membawa jenazah korban ke RSUD Mardi Waluyo. Hasil visum luar tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.

"Kalau untuk motif bunuh diri masih proses penyelidikan," katanya.

5. Tinggalkan 11 Pesan dalam 4 Surat

Rupanya EPA sempat menuliskan 4 surat wasiat sebelum ditemukan tewas gantung diri.

Ada empat surat ditulis tangan yang ditinggalkan EPA di kamar kos sebelum mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Satu surat berisikan tentang biodata EPA.

Surat berikutnya ditujukan ke pengasuhnya, Mariani.

Lampu Hias Berbentuk Pohon Palsu Ditanam di Trotoar Jakarta, Beberapa Saat Kemudian Akhirnya Dicabut

Surat terakhir, juga ditujukan ke pengasuhnya.

Dalam surat itu, EPA juga meminta maaf ke keluarga.

Berikut 11 isi pesan yang ada dalam 4 surat wasiat EPA:

1. Minta maaf ke keluarga

Satu surat berisikan tentang biodata EPA. Dalam surat itu EPA juga meminta maaf ke keluarga.

2. Ucapkan terima kasih ke ibu

EPA juga mengucapkan terima kasih kepada ibunya yang telah kerja siang malam untuk dirinya.

3. Terima kasih ke kakak

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakaknya yang telah mendukungnya selama ini.

4. Minta jenazah segera dikremasi

Lalu ada surat wasiat yang ditujukan ke ibunya. Dalam surat itu, EPA meminta keluarga agar segera mengkremasi jenazahnya.

Zinedine Zidane Mundur Jadi Pelatih, Tsamara Samakan dengan Tokoh Bangsa: Tahu Kapan Harus Berhenti

5. Tidak pasang bendera putih

EPA juga meminta keluarga agar tidak memasang bendera putih di rumah.

6. Minta ibu tidak praktik sampai lebaran

Dia juga meminta ibunya tidak buka praktik sampai Lebaran.

7. Minta maaf ke pemilik kos

Dia juga meminta maaf ke keluarga pemilik tempat kos karena sudah melakukan bunuh diri di lokasi. "Jangan tunjukkan ke orang banyak bahwa aku telah menyerah," tulis EPA.

8. Ucapan terima kasih ke pengasuh
Surat berikutnya ditujukan ke pengasuhnya, Mariani. Dalam surat itu, EPA memanggil Mariani dengan sebutan Maklek. Dia mengucapkan terima kasih ke Maklek yang sudah merawatnya sejak kecil.

9. Minta maaf ke pengasuh

Dia juga meminta maaf ke pengasuhnya itu.

10. Minta pengasuh tidak teriak
Surat terakhir, juga ditujukan ke pengasuhnya. Dia meminta pengasuhnya agar tidak teriak memanggil orang di sekitar lokasi.

11. Hubungi nomor penting

Dia meminta Maklek untuk menghubungi nomor telepon RSUD Mardi Waluyo. Di surat itu, dia mencantumkan nomor telepon RSUD Mardi Waluyo. Dia juga bilang ke Maklek kalau kartu BPJS sudah disiapkan di dalam amplop.

Doa Niat Puasa Hari ke-16 hingga Pahala Puasanya

6. Penuturan Kepolisian

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono menuturkan berdasarkan keterangan dari kakak korban, EPA nekat bunuh diri karena ada masalah keluarga.

Soal kabar EPA bunuh diri karena khawatir tidak bisa masuk di salah satu SMA favorit di Kota Blitar, Heri belum tahu.

"Keterangan kakaknya, korban sedang ada masalah keluarga. Sekarang belum waktunya pendaftaran SMA," kata Heri. (*)

Sumber: Tribun Jatim
Tags:
BlitarAkhiri Hidup
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved