7 Fakta Kematian Rosalia Siahaan di Toilet Gereja, Luka di Kepala hingga Seorang Pendeta Menghilang
Jenazah seorang perempuan muda ditemukan tewas di kamar mandi Gereja Sidang Rohkudus Indonesia (GSRI).
Editor: Claudia Noventa
"Aku tadi lagi kerjanya sebenarnya. Itulah dikabari sama saudara dari sini, dibilangnya adikku ini sudah meninggal. Cepat-cepat aku pulang ke rumah. Awalnya sempat gak percaya tapi setelah kami coba hubungi berulang-ulang nomor teleponnya gak diangkat-angkat,"ucap Ardi.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa adiknya itu datang ke Gereja. Disebut terkadang adiknya itu juga tinggal di Gereja tersebut.
"Kalau aku gak kenal sama pendeta yang ingin dia temui itu. Tapi kalau adikku kenal,"katanya.
Kabarnya, sang pendeta tersebut disebut-sebut sebagai bapak angkatnya Rosalia Siahaan.
4. Rosalia bersama seorang Pendeta bermarga Sembiring
Warga yang tinggal di sekitar gereja menceritakan, sebelumnya Rosalia Siahaan di dalam gereja bersama seorang pendeta yang mereka kenal bermarga Sembiring.
Cerita warga, sebelum korban ditemukan tewas sempat terdengar suara jeritan minta tolong.
• Kocaknya Cosplayer Berdandan Mirip Artis Korea, dari Kai EXO hingga Song Joong Ki
"Kami duduk-duduk di teras ini jadi sempat dengar suara jeritan. Tapi itulah kami tanya suara apa itu, dibilang pendeta itu enggak adanya itu, cuma suara kucingnya itu. Kalau korban itu dia jemaat gereja ini," ucap ibu Boru Sitanggang yang juga dibenarkan oleh warga lainnya, si Zebua.
5. Pendeta Sembiring beranjak pergi
Menurut Ibu Sitanggang, tak lama setelah menjawab pertanyaan mereka itu si Pendeta pun beranjak keluar gereja dan langsung pergi menaiki sepeda motornya.
6. Korban ditemukan oleh Tetti Silaban
Karena penasaran, warga bernama Tetti Boru Silaban berusaha melompat pagar untuk memastikan apa yang terjadi di dalam komplek gereja.
Di kamar mandi Rosalia sudah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
"Jadi curiga juga dia (Tetti), baru dilihatnyalah ke dalam. Engak lama, menjerit dia.”
“Kami dengar, dan dibilangnya sudah mati. Saat itulah kami ikut melihat, cuma dari jauh saja.”