Breaking News:

Bahas Penggandaan KTP, Mahfud MD: Itu Indikasinya Kuat Sekali, Harus Diusut

Pakar Hukum dan Tata Negara, Mahfud MD memberikan komentar soal penggandaan EKTP.

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
tribun lampung
Mahfud MD 

TRIBUNWOW.COM- Pakar Hukum dan Tata Negara, Mahfud MD memberikan komentar soal penggandaan EKTP.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @mohmahfudmd yang ia tulis pada Selasa (29/5/2018).

Mulanya seorang netizen menautkan sebuah video yang membhasa beberapa KTP dengan satu foto yang sama.

Video tersebut berusaha membuktikan adanya penggandaan EKTP melalui sebuah aplikasi di android.

Jadi Karyawan Anang dan Ashanty, Pria Ini Bisa Beli Rumah Mewah Dua Lantai

Setelah di cek sebanyak 3 kali, ada sebuah KTP dengan foto yang sama, namun memiliki 3 KTP dengan identitas yang berbeda.

"VIDEO TUTORIAL Bagian ke 2:
Cara cek eKTP melalui aplikasi di Android phone.
Tolong ditonton video ini sampai selesai," tulis akun @OomNanang

Setelah itu, akun @pasukanfatahila meminta Mahfud MD mengomentari video itu.

"Coba bapak komentari ini pak @mohmahfudmd katanya bapak pembela kebenaran," tulisnya.

Mendapat cuitan seperti itu, Mahfud MD lantas memberikan komentar bahwa indikasi penggandaan EKTP memang sangat kuat.

Ditanya Cara Menjaga Keharmonisan Keluarga, Jawaban Nagita Slavina Bikin Marion Jola Takjub

Karena hal itu, mahfud MD meminta kasus tersebut untuk segera diusut bahkan pelaku harus ditindak secara tegas.

"Kan sdh sy komentari. Coba track lagi akunmu.

Saya bilang, indikasi penggandaan KTP kuat sekali. Harus diusut dan pelakunya ditindak scr hukum.

Itu komentar Sy.

Jangan biasakan bercuit ttg sesuatu kalau belum baca masalahnya. Sy sdh berkomentar msh diminta komentar. Gimana, sih?" tulis Mahfud.

 Diketahui, video yang beredar tersebut merupakan sebuah kasus yang terjadi pada bulan Februari 2017 lalu.

  Mada (53) warga di RT 04/02, Kelurahan Ancol Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara menjadi korban E-KTP palsu.

Mada mengaku tak menyangka apabila identitas yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya tersebut, menjadi viral di sosial media (Medsos), pada Minggu (5/2/2016) tersebar foto sejumlah KTP ganda.

Mada tampak binggung saat dimintai keterangan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (6/2/2017).

Ia mengaku bahwa KTPnya selalu Ia taruh di dompet, "Kok bisa sampai medsos? Saya nggak pernah meminjamkan KTP saya,saya itu cuma sopir truk biasa," ungakp Mada.

Ekspresi Nagita Slavina saat Nyanyikan lagu tentang Perselingkuhan Bikin Astrid Menangis

Mada merasa dirugikan. Ia khawatir, identitasnya digunakan untuk hal yang tidak baik menjelang pilkada DKI Jakarta.

Identitas KTP-nya yang diedit dengan foto wajah orang lain telah membuatnya malu ke warga di lingkungan rumahnya.

"Saya enggak tahu sama sekali, kalau identitas KTP saya ini dipakai untuk hal-hal seperti ini (Hoax KTP Ganda). Seperti ini sudah membuat saya malu pak," imbuh Mada.

Hal serupa terjadi Sukarno yang tinggal di Jalan Pademangan VII, RT 005/10, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara.

Ia meresahkan hal serupa dengan Mada.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol M‎ Awal Chairuddin menjelaskan, Tim Cyber Polda Metro Jaya akan menelusurinya, perihal siapa yang mengupload pertama kali.

Dua orang warga Jakarta Utara ini telah tercantum sudah membuat laporan hari ini," tuturnya.

"Ia menambahkan dari penyidikan awal yang dilakukan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, dari sekian banyak data yang tertera di KTP Sukarno dan Mada itu, hanya foto hoax tersebut yang tidak benar" imbuhnya.

Pihak Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta.

Bahas BPIP, Nadirsyah Hosen: Kok Jokowi Tega Sih, Ini Tidak Layak, Masak Digaji Melebihi Presiden

Saat diminta keterangan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pemungutan dan Penghitungan Suara (Tungra) KPU Kota Jakarta Utara, Arif Budianto menyebut penyebaran foto sekumpulan KTP ganda hoax tersebut pelanggaran Undang-Undang (UU) Pemilihan Umum (Pemilu).

Sementara itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Juri Ardiantoro memastikan isu e-KTP dengan foto yang sama tidak benar.

Juri menilai beredarnya foto E-KTP ganda itu untuk mengacaukan pilkada.

Selang beberapa waktu setelah berita itu, ada temuan dari pihak Bea Cukai.

Pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menemukan kiriman paket berisi Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau e-KTP diduga palsu dari Kamboja.

Melalui pesan singkat kamis (9/2/2017) Zudan Arif Fakhrullah selaku Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, membenarkan informasi tersebut.

Zudan mengaku, informasi ini di dapat dari hasil koordinasi pihaknya kepada Direktur Kepabeanan Internasional Ditjen Bea Cukai, Robert Marbun.

Kiriman paket cetakan tersebut dikirim melalui jasa pengiriman Fed-Ex melalui bandara Soekarno Hatta.

Saat pemindaian melalui mesin X-ray, diketahui paket tersebut berisi buku tabungan dan kartu ATM, NPWP dan e-KTP diduga palsu.

Sandiaga Uno: Janji Kita Terlaksana, Setelah 4 Tahun Dapat Opini WDP, Kini Raih WTP, Lewat OK OCE

Temuan E-KTP palsu asal Kamboja itu belum diketahui jumlahnya.

Setelah itu, paket tersebut disita oleh Otoritas Bandara Soekarno Hatta dan akan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya karena sudah masuk delik pidana.

"Karena dicurigai barang cetakan tersebut dokumen palsu, maka barang harus disita dan dilakukan pemeriksaan fisik," Ungkap Zuldan. (TribunWow.com/Woro Seto)

Megawati Dapatkan Hak Keuangan Rp 112 Juta, Putri Gus Dur: Sangat Tidak Setuju, Melukai Hati Rakyat

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Mahfud MDEKTPKamboja
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved