Fahri Hamzah: Pecat Anak Buah yang Suka Menjilat dan Asal Bapak Senang
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menuliskan catatan mengenai sebuah kritikan yang dianggap sehat.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menuliskan catatan mengenai sebuah kritikan yang dianggap sehat.
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitterny ayang diunggah pada Selasa (29/5/2018).
Awalnya, Fahri mengunggah sebuah postingan foto ketika dirinya tampak akrab dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selama ini kerap mendpaat kritikan darinya.
Menurut Fahri Hamzah, mengkritik di ruang publik bukan berarti hubungan mereka di dunia nyata tak boleh mesra.
Fahri Hamzah pun mengungkapkan jika ada dua peran ekstrem di sekitar kekuasaan.
• Rocky Gerung Ngaku Bakal Jawab Salah Sambung, Andai Ditelepon dan Ditawari Jokowi Gantikan Megawati
Diantaranya adalah peran yang tidak suka kritik dan peran penjilat.
Ia pun menuturkan bila perlu pemimpin pecat anak buah yang suka menjilat dan asal bapak senang.
Lebih lanjut, Fahri menegaskan jika dirinya tidak akan berhenti memberikan kritikan selama masih ada hal yang nyata salah.
Berikut pernyataan Fahri Hamzah terkait hal tersebut.
"Ini gambar yang dianggap oleh orang2 yang tidak paham bahwa #KritikItuSehat sebagai gambar yang ganjil.
Mereka mengira bahwa kalau kita saling mengkritik di ruang publik maka kita tidak boleh mesra.
Kalau bisa jangan bertemu dan bertegur sapa. Persis anak SD-SMP.
• Raffi Ahmad Pernah Ingin Batalkan Pernikahannya hingga Reaksi Audy saat Dibilang Mirip Kerbau
Di sisi lain, bukan karena kita bertemu presiden lalu ruang PUbLik kosong dari kritik.
Itu ekstrem yang berbahaya dalam kultur kita.
Kritik dianggap permusuhan tapi pertemuan sering hilangkan sikap kritis.
Senang main belakang dan tak mau terus terang. #KritikItuSehat
Kultur ekstrem itu yang melahirkan dua peran ekstrem di sekitar kekuasaan.
Ada peran yang tidak suka kritik lalu ingin membungkamnya dengan segala cara.
Wabah ini sedang terjadi.
Lalu ekstrem lainnya adalah penjilat dan ABS #AsalBapakSenang padahal #KritikItuSehat
• Hidup Anak Dalang Bom Bali Amrozi Kini hingga Mahfud MD Sebut Pihak BPIP tak Pernah Minta Gaji
Pembungkaman sedang marak, dari sekedar pelarangan (bredel) sampai operasi penangkapan dan kriminalisasi terhadap yg dianggap berbeda dgn rezim.
Ini tidak saja terjadi di media tapi juga terjadi di kampus, tempat mimbar kebebasan akademik seharusnya dijaga. #KritikItuSehat
Para penjilat di sekitar kekuasaan manapun selalu menawarkan jalan pintas pengendalian opini dan kebebasan.
Kalau tidak bisa menyuap dan menyogok atau membeli, maka mereka akan menggunakan kekuasaan untuk membungkam dan bahkan membunuh pengkritik. #KritikItuSehat
Dan bagi pemimpin yang bermental feodal, maka PRILAKU orang di sekitar yang suka menjilat dan #AsalBapakSenang akan menjamur.
Karena itulah pemimpin harus waspada dan berjiwa egaliter.
Itulah mental para pendiri bangsa Indonesia juga para nabi dan Rasul. #KritikItuSehat
Kita harus mentradisikan kembali kedewasaan berpolitik.
Kita harus kembali kepada falsafah Pancasila.
Pemimpin tidak boleh feodal apalagi Baper.
Pemimpin harus mentradisikan kritik dan keterbukaan.
Bila perlu pecat anak buah yang suka menjilat dan #AsalBapakSenang
• Fadli Zon Sebut Ada 4 Cacat Serius di Perpres Gaji Pejabat BPIP yang Diteken oleh Jokowi, Apa Saja?
Kritik saya kepada penguasa takkan henti apabila saya melihat secara kasat mata masih ada yang salah.
Dan kebetulan saya ada si kamar sebelah, kamar orang bicara dan berpendapat.
Maka, nampak sempurna di mata orang lain pun takkan membuat saya diam. #KritikItuSehat
Tuhan saja membiarkan iblis hidup sampai akhir zaman, kenapa kita sulit menerima kritik dan perbedaan? Tuhan maha sempurna dan dia pasti maha tahu
Kenapa pembangkang diperlukan.
Itu perlu kita pelajari untuk memperbaiki keadaan. Bukan mengembangkan ketakutan. #KritikItuSehat,
Mengelola perbedaan, dan melembagakan kritik serta melindunginya dari rasa takut adalah tugas kita dalam membangun negara demokrasi moderen yang beradab.
Tugas ini mulia sekali meski beresiko dalam kultur yang feodal. Kita mesti berani melawan rasa takut. #KritikItuSehat
Bismillah,
Mari tradisikan perbedaan pendapat. Karena seperti kata FDR, “Nothing to fear but fear itself”.
Bangsa kita HARUS Keluar Dari rasa takut akan perbedaan kita dan melampaui ya menjadi keberkahan bangsa. Itulah warisan terbaik kita. End. #KritikItuSehat," tulis Fahri Hamzah.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Sindir Gaji BPIP, Ratna Sarumpaet: Aku Hambur-hamburkan Uang Rakyat Gak Peduli Mereka Menderita