Kutuk Teror Bom Bunuh Diri di Gereja, Aman Abdurrahman Tuliskan Sepucuk Surat
Dalam suratnya tersebut, Aman Abdurrahman melarang bom bunuh diri yang dilakukan di tempat-tempat ibadah dan menyerang wanita dan anak-anak.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Saya sampaikan ini supaya dipahami semua dan supaya saya dan Ashar Khilafah tidak dikaitkan dengan hal-hal yang serupa yang bisa saja terjadi kemudian hari, tapi semoga tidak terjadi lagi.
Dan balasan semacam ini ada di blog Millah Ibrahim dan di situs-situs jihad berbahasa arab. Jadi kalau saya dikaitkan dengan tindakan Juhanda itu, maka itu sikap dzalim dan pemaksaan kasus belaka, sebagaimana pada 4 kasus lainnya. Tapi apa dikata anda sekalian berkuasa dan kami adalah pihak yang dianggap lemah. Di hadapan Allah kita akan bersengketa.
Aman Abdurrahman
3 Ramadlan 1439 H"

Surat Aman Abdurrahman (Twitter)
Tak hanya sampai di situ, berdasarkan dari video yang beredar di media sosial, Aman Abdurrahman menuturkan jika bom di Surabaya tak sesuai tuntunan jihad.
"Itu bukan orang yang paham Islam, apalagi yang paham tentang jihad. Kami sangat mencela", ujarnya.
Menambahkan, Aman Abdurrahman menegaskan jika perempuan dan anak-anak tidak seharusnya turut serta.
"Ketika jihad sasarannya Syar'i saja, perempuan itu haram berjihad apalagi anak-anak. Anak mendaftar berjihad saja ditolak oleh Rasulullah kerena belum baligh (berumur 14 tahun)".
• Kutuk Bom Surabaya, Aman Abdurrahman Sebut Tak Sesuai Tuntunan Jihad, Simak Penjelasan Lengkapnya
Aman Abdurrahman juga mengutuk tindakan menyerang aparat.
"Meski saya orang yang paling keras mengkafirkan pemerintahan saat ini, tapi saya tidak pernah mengajak kawan-kawan yang hidup di tengah masyarakat untuk menyerang aparat.
Fokus kami ini adalah untuk hijrah. Rosul tidak pernah menyerukan ketika di Darul Islam, Madinah kepada orang muslim yang hidup di Mekkah ditengah orang kafir Quraisy untuk menyerang orang kafir", ujarnya dalam video.
(TribunWow/Dian Naren)