Breaking News:

Mengenali 3 Jenis Gas Berbahaya yang Dikeluarkan Gunung Berapi

Status Gunung Merapi telah ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada sejak Senin (21/5/2018) pukul 23.00 WIB.

Editor: Wulan Kurnia Putri
INSTAGRAM/bpptkg
Gunung Merapi meletus pada Senin (21/5/2018) pukul 09.38 WIB selama 6 menit dengan ketinggian asap 1200 m teramati dari CCTV Merbabu. 

TRIBUNWOW.COM - Status Gunung Merapi telah ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada sejak Senin (21/5/2018) pukul 23.00 WIB.

Peningkatan status tersebut dilakukan setelah terjadinya beberapa letusan freatik dalam dua hari terakhir.

Rentetan letusan freatik tersebut membuat seluruh kegiatan di radius 3 kilometer dari puncak harus dihentikan.

Kegiatan pendakian Gunung Merapi juga tidak disarankan.

Selain letusan, aktivitas gunung berapi memang berbahaya.

Satu di antaranya adalah gas beracun yang dikeluarkan dari dalam gunung.

Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum tiga jenis gas beracun yang dikeluarkan gunung berapi dari laman gunung-indonesia.com.

1. Solfatara

(Instagram/bromokita)

Sulfatara merupakan gas sulfur atau belerang yang baunya menyerupai telur busuk.

Sulfatara sangat berbahaya bagi makhluk hidup jika dihirup dalam konsentrasi tinggi.

Oleh karenanya, para pendaki yang akan menuju gunung yang kerap mengeluarkan asap sulfatara disarankan membawa peralatan lengkap.

Yakni, masker (masker N95 atau masker respirator), kacamata, dan usahakan untuk tidak mengalami kontak langsung dengan asap.

Asap sulfatara paling terkenal ada di kawah Gunung Ijen, di mana banyak penambang batu belerang berjuang mempertaruhkan nyawa di tengah kepulan asap sulfatara setiap harinya demi mencari nafkah.

2. Fumarol

(esdm.go.id)

Hembusan gas vulkanik yang didominasi uap air (H2O) yang keluar dari celah atau retakan pada pada gunung berapi disebut fumarol.

Halaman
12
Tags:
Gunung MerapiTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved