Bom di Surabaya
5 Fakta Penyerahan Jenazah Bayu kepada Keluarga setelah 9 Hari Proses Identifikasi
Perasaan lega akhirnya dirasakan keluarga mendiang Aloysius Bayu Rendra Wardhana.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Perasaan lega akhirnya dirasakan keluarga mendiang Aloysius Bayu Rendra Wardhana.
Pasalnya setelah sepekan lebih, jenazah Aloysius Bayu, korban bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela akhirnya diserahkan.
Aloysius bayu merupakan korban bom gereja santa maria tak bercela pada Minggu (13/5/2018).
Bayu meninggalkan istri dan dua anaknya yang masih balita yakni berumur 2,5 tahun dan 10 bulan.
Berikut ini fakta-fakta penyerahan jenazah Bayu kepada keluarga.
• Sri Sultan Hamengku Buwono X Nasehati Gaya Bicara Fahri Hamzah: Argumentasi Perlu Menimbang Keadaan
1. Keluarga bersyukur
Yosiana Magdalena, kakak sepupu Aloysius Bayu mengatakan kabar diterima keluarga pada hari Senin (21/5/2018), sekitar pukul 18.00 WIB tadi.
"Besok (Selasa, 22 Mei 2018) jenazah Bayu diserahkan ke keluarga," kata Yosi, sapaan akrab Yosiana, Senin malam.
Meski perasaan lega yang dirasakan keluarga bercampur duka, keluarga berharap dapat segera memakamkan jenazah dengan layak.
"Kabar ini membuat keluarga bersyukur setelah bersabar menunggu proses identifikasi," kata Yosi.
Besok keluarga akan ke kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim sekitar jam 09.00 Wib.
• Charta Politika Rilis Hasil Survei, Jokowi Dapat Separuh Suara Terbanyak Dibanding 6 Calon Lain
2. Dimakamkan hari Rabu
Selanjutnya jenazah akan disemayamkan di rumah dan gereja, sebelum dimakamkan pada Rabu (23/5/2018)
"Akan disemayamkan sehari di rumah dan di gereja baru dimakamkan hari Rabu," jelas Yosi.
• Pasca Bom Surabaya, Polri Tangkap 74 Teroris yang Tersebar di 6 Wilayah Indonesia dalam 7 Hari
3. Identifikasi lama
Aloysius Bayu merupakan korban ledakan yang membutuhkan waktu lama dalam proses identifikasi.
Sebab tubuhnya mengalami luka parah karena berada paling dekat dengan pelaku.
Butuh waktu hingga sembilan hari sampai jenazah Bayu selesai diidentifikasi.
• Mengisi Mimbar Ceramah Usai Tarawih, Ustaz Suhardi Jatuh dan Meninggal Dunia
4. Tubuh nyaris tak dikenali
Penyerahan jenazah Bayu ini diserahkan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di ruang jenazah RS Bhayangkara, Surabaya, Selasa (22/5/2018) pukul 10.35 WIB.
"Almarhum Bayu ini korban di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Kami baru menyerahkan ke keluarga, karena butuh waktu untuk identifikasi," ujar Machfud.
Dari pihak keluarga almarhum Bayu diwakili Ny Martono yang menerima jenazah.
Bayu merupakan relawan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel yang menghadang laju motor pelaku bom bunuh diri.
Saat itu, kedua pelaku naik motor dan berusaha menerobos masuk ke gereja.
Akibatnya, Bayu meninggal di lokasi dan tubuhnya nyaris tak dikenali akibat dahsyatnya ledakan bom bunuh diri yang menerjang.
5. Kisah pengorbanan Bayu
Jika tak dihalau oleh Bayu, korban di gereja kemungkinan akan bertambah besar.
Diketahui, saat itu pelaku naik sepeda motor berboncengan dan langsung belok kiri masuk ke halaman gereja.
Namun dihalau oleh Bayu agar pelaku bergerak ke arah tempat parkir.
"Maunya terus kedepan gereja, tapi dihalau kekiri oleh Bayu ke arah parkir motor. Saat itulah bom meledak," ungkap salah seorang penjenguk korban ledakan di di Rumah Sakit Bedah Surabaya.
Bayu juga disebut berada di titik terdekat dengan pelaku bom bunuh diri.
"Kalau tidak dihalau ke kiri, mungkin pelaku sudah meluncur masuk ke dekat gereja dan korban semakin besar," tambah penjenguk yang menolak namanya disebutkan.
Atas pengorbanannya, Bayu dinobatkan sebagai pahlawan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya.
"Mas Bayu sudah dianggap pahlawan bagi umat gereja sini (Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, red) karena kalo tidak dihadang Mas Bayu, mungkin kejadiaannya beda lagi, karena itu mau mendekat pintu gereja yang ramai jemaat," ungkap Hermanto Dwi, salah satu teman Bayu yang juga merupakan petugas keamanan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Surabaya.
(*)