Sindir Pertemuan IMF di Bali, Rizal Ramli: Pemerintah Indonesia Miskin tapi Baik Hati
International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meetings (AM 2018) akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Keuangan sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keungan dan Perindustrian (Menko Perekonomian) Rizal Ramli menyoroti soal pertemuan IMF dan World Bank yang akan digelar di Bali.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Jumat (18/5/2018).
Rizal Ramli menganggap jika pemerintah Indonesia miskin, tapi baik hati lantaran mau membiayai pertemuan tersebut.
@RamliRizal: Anehnya.. pertemuan IMF dan WordBank di Bali dgn senang hati akan dibiayai oleh pemerintah Indonesia dgn jumlah yg fantastis 855 milyar saja.
Miskin tapi baik hati.
• Jenazah 7 Terduga Teroris di Surabaya Ditolak Warga: Semua Liang Lahat Kembali Ditutup

Postiangn tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari netter.
@abinya_alka7: Pemprov dki butuh 35 M buat buka bersama warga miskin itupun gk ful pake APBD cebong mangap se indonesia, Giliran IMF dijamu Full pake APBN cebong mendadak mingkem.
@nitarose38: Miskin baik hati atau miskin bodoh.
@luhut_panjaitan: Mari kita mendukung apa yg dikerjakan Pemerintah.
Semua sudah diperhitungkan secara cermat dan baik, untuk kemajuan bangsa Indonesia.
• Risma Menangis Ingat Tragedi Bom Surabaya, Abu Janda: Orang Waras Mana yang tak Remuk Melihatnya
@JhonMiduk: Sebagai seorang ekonom, harusnya bapak juga jangan hanya berpikiran soal besaran outputnya,
tetapi perlu ditimbangkan dana sbsr itu untuk apa, objeknya dimana, dan manfaatnya secara eksplisit.
@DavidHelgod: lebih bagus uangnya digunakan utk hal yang berdampak sistemik bagi kesejahtraan rakyat contohnya membuat lapangan pekerjaan baru dgn uang sebegitu banyak.
Dikutip laman resmi Bank Indonesia (BI), International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meetings (AM 2018) akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota.