Kisah Hatf Saiful Rasul, Bocah 13 Tahun Asal Bogor yang Pergi Ke Suriah & Bergabung dengan ISIS
Hatf Saiful Rasul berusia 11 tahun saat dia mengatakan kepada ayahnya, bahwa dia ingin pergi ke Suriah untuk memperjuangkan Negara Islam.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Dia juga mengeluarkan "pistol 9mm, 2 granat tangan, pisau komando dan kompas."
Anam juga dikabari bahwa Hatf selamat dari satu serangan udara, terbang di udara akibat ledakan tersebut dan muncul dengan hanya telinga berdarah dan gangguan pendengaran.
Pada tanggal 1 September 2016, dua bulan setelah ulang tahunnya yang ke 13, Hatf terkena serangan udara lain.
Tak lama kemudian, kematian tiga orang Indonesia di dekat kota Jarabulus di Suriah diumumkan oleh ISIS.
"Mujahid kecil yang bahagia" sudah meninggal, tulis Anam dalam esainya, "tubuh kecilnya yang compang-camping hancur oleh bom".
"Saya tidak merasa sedih atau kehilangan, kecuali kesedihan yang terbatas seperti ayah yang ditinggalkan oleh anak tercintanya," kata Anam kepada Reuters dalam catatan yang dia berikan di persidangan. "Sebaliknya, saya merasa bahagia karena anak saya telah mencapai kesyahidan, insya Allah."
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Intisari dengan judul: Kisah Hatf Saiful Rasul, Bocah 13 Tahun Asal Bogor yang Tewas Saat Bertempur Bersama ISIS