Piala Thomas
Meski 16 Tahun Puasa Gelar, Indonesia Masih Jadi Negara yang Raih Titel Juara Terbanyak
Meski terakhir kali mengangkat Piala Thomas pada 2002, Indonesia ternyata mencatatkan sejarah sebagai negara paling banyak juara.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Meski terakhir kali mengangkat Piala Thomas pada 2002, Indonesia ternyata mencatatkan sejarah sebagai negara paling banyak juara.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan redaksi BolaSport.com, Indonesia tercatat meraih Piala Thomassebanyak 13 kali.
Raihan pertama Indonesia terjadi pada tahun 1958 saat Singapura menjadi tuan rumah.
Indonesia menang 6-3 atas Malaysia, yang saat itu bernama Malaya, yang berstatus juara bertahan.
• Jika Liverpool Kalahkan El Real, Bisakah Chelsea Masuk Liga Champions Musim Depan? Ini Penjelasannya
Setelah itu Indonesia sukses hattrick juara Piala Thomas tahun 1958, 1961, dan 1964.
Sempat kecolongan di tahun 1967 karena kalah dari Malaysia, Indonesia mencetak quattrick pada tahun 1970, 1973, 1976, dan 1979.

Kembali kecolongan dan jadi runner-up pada 1982, Indonesiakembali merebut gelar juara pada tahun 1984.
Ketika Piala Thomas mulai digelar dua tahun sekali, Indonesiatidak begitu saja kehilangan tajinya.
Sukses mencetak hattrick dan quattrick, Indonesia mencetak lima kali juara beruntun dia awal 1990-an hingga 2000-an.
Merah Putih sukses menjadi raja tim bulu tangkis dunia dengan menjuarai Piala Thomas 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002.
Kejayaan tim bulu tangkis putra Indonesia tampaknya terhenti sejak 2002.
• Surabaya Diserang Teror Bom, Laga Persebaya Vs Persib Bandung Harus Ditunda
China mengambil alih kejayaan tim putra Indonesia dengan meraih gelar juara Piala Thomas 2004, 2006, 2008, 2010, dan 2012.
Tahun 2016, Indonesia berkesempatan kembali menjadi kampiun Piala Thomas.
Namun, kekalahan 2-3 dari Denmark membuat Indonesia gagal mengakhiri penantian ratusan purnama untuk membawa pulang Piala Thomas.
Indonesia harus legawa menjadi runner-up Piala Thomas 2016 dan merelakan Denmark merasakan kampiun untuk kali pertama dalam sejarah.