2 Kepala Desa di Purwakarta Menuntutnya Minta Maaf, Ridwan Kamil: Berbohong Bisa Pidana Hukum
Ridwan Kamil mengklaim tidak pernah menyebut Hasanudin, pasien penderita gizi buruk yang dijenguknya merupakan warga desa di Kabupaten Purwakarta.
Editor: Claudia Noventa
Emil mengaku memiliki solusi untuk menangani gizi buruk.
Menurut dia, solusi tersebut sudah berhasil menuntaskan masalah gizi buruk dalam kepemimpinannya di Kota Bandung.
“Kalau di Bandung kita ada program ojek makanan balita (Omaba). Jadi negara menyiapkan makanan bergizi kemudian dikirim lewat motor ke rumah warga yang mengalami gizi buruk dua kali sehari. Saya pastikan ini akan jadi solusi di Jawa Barat,” ujarnya.
Solusi lainnya, lanjut Emil, adalah memberikan pelatihan kepada kepala desa atau lurah, untuk melakukan pelaporan dan pendataan kesehatan masyarakat secara online.
Dengan sistem tersebut, Emil memastikan pertolongan pemerintah kepada masyarakat bisa cepat.
“Jadi teknoligi dipakai untuk memonitoring kesehatan warga. ini sudah dibuktikan di Bandung dan tidak ada lagi anak busung lapar,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang remaja bernama Hasanudin, warga Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menderita busung lapar akibat gizi buruk dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.
• Ucapan Aurel dan Azriel untuk Anang-Ashanty hingga Dewi Perssik Tersinggung karena Kata Sayur
Hasanudin sebenarnya sudah berusia 18 tahun.
Namun, lantaran menderita busung lapar, tubuhnya terlihat seperti anak kecil berusia 10 tahun.

Meski mampu berdiri dan berjalan, tubuh Hasanudin tampak sangat rapuh dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran.
Hasanudin sebenarnya bukan orang desa Cadasmekar, selama ini dia tinggal bersama ibunya yang bernama Emah dan ayahnya yang bernama Ujib di kampung Nagrag, Desa Sukasari, salah satu desa terpencil di Kabupaten Purwakarta.
“Saya sudah enggak sekolah, cuma sampai kelas 6 SD. Kalau bapak nelayan ikan di waduk Jatiluhur. Ibu di rumah saja,” kata Hasanudin saat ditemui langsung di rumahnya, Jumat (11/5/2018).
Ditanya soal asupan makanan sehari-hari, Hasanudin mengakui jika dirinya memang kurang memakan daging-dagingan. Setiap harinya, Hasanudin hanya memakan ikan-ikan hasil tangkapan ayahnya.
“Enggak pernah (makan daging) seringnya ikan,” ujarnya, singkat.
Sementara itu, Bayu Suryana (26), paman dari Hasanudin mengatakan, kondisi gizi buruk dan busung lapar yang diderita keponakannya baru diketahui sejak tiga tahun lalu.
• Tips Baca Pesan WhatsApp tanpa Harus Membukanya, Jadi Gak Perlu Ribet Pura-pura Belum Baca