Breaking News:

Mahasiswa Riau Angkat Kertas Putih Saat Jokowi Pidato hingga Perilaku Keji Napiter Rutan Mako Brimob

Di sisi lain, Fahri Hamzah mengatakan jika koalisi pemerintahan akan segera berguguran.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase/TribunWow.com
Top 5 News edisi Jumat (11/5/2018) 

TRIBUNWOW.COM - 2 orang Mahasiswa Universitas Riau langsung diamankan oleh petugas Paspampres, usai mengangkat kertas putih di tengah pidato Jokowi.

Di sisi lain, insiden serangan Teroris di Mako Brimob pun jadi sorotan, termasuk perilaku keji mereka terhadap polisi wanita yang disandera.

Semua itu terangkum dalam top 5 news, kanal berita populer TribunWow.com edisi Jumat (11/5/2018).

1. Angkat Kertas Putih saat Jokowi Pidato, 2 Mahasiswa Universitas Riau Langsung Diamankan Paspampres

Dua orang Mahasiswa di Riau tampak berdiri dan mengangkat kertas putih di tengah pidato Presiden Joko Widodo.

Dalam video yang beredar, awalnya Jokowi pidato di hadapan hadirin dalam acara Hari Ulang Tahun NU ke 92 yang berada di Halaman Masjid Agung An Nur, Pekanbaru, Riau.

Kemudian 2 mahasiswa yang mengenakan pakain serba hitam langsung berdiri dan meneriakkan "Hidup mahasiswa!!" sembari mengangkat kertas putih dengan kedua tangannya.

Sontak saja, para petugas paspampres yang mulanya duduk mendengarkan Jokowi langsung berdiri.

Mereka langsung menyahut kertas yang diangkat oleh kedua mahasiswa tersebut dan menarik mereka ke luar area pidato Jokowi.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi mengehentikan pidatonya sebelum mengatakan "tidak apa-apa, bisa nanti ketemu saya, biar mendengarkan tidak apa-apa."

Akan tetapi petugas tetap membawa mahasiswa yang memakai kaos "Hidup di Riau tak semanis janji Jokowi" itu ke luar untuk diamankan.

Angkat Kertas Putih saat Jokowi Pidato, 2 Mahasiswa Universitas Riau Langsung Diamankan Paspampres

2. Tanggapi Omongan Dipo Alam, Fahri Hamzah: Rasanya Koalisi Pemerintah Akan Segera Berguguran

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah tampak menanggapi pernyataan dari mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Awalnya, Dipo Alam menyinggung soal Pemilu Malaysia yang memenangkan partai oposisi, Mahathir Muhammad.

Diketahui, pada Pemilu kali ini, Mahatir Muhamad melawan petahana, Najib Razak.

Dipo Alam mengungkapkan jika selama ini, tidak ada satupun lembaga survey di Malaysia mengunggulkan Mahathir Muhammad.

Akan tetapi, hasil yang ke luar justru sebaliknya.

Di mana rakyat justru tak memilih Najib Razak untuk kembali memimpin Malaysia.

Oleh karena itu, Dipo Alam menyarankan agar hal ini menjadi renungan untuk sang petahana.

Tanggapi Omongan Dipo Alam, Fahri Hamzah: Rasanya Koalisi Pemerintah Akan Segera Berguguran

3. Insiden Mako Brimob, Mardani Ali Sera: Akar Masalah Selalu Kepemimpinan yang Lemah Pucuknya Presiden

Politisi Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengutuk aksi terorisme yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Menurut Mardani Ali Sera, insiden di Mako Brimob merupakan sebuah tragedi.

Oleh karenanya harus ada investigasi secara meluruh dari kedua belah pihak.

Ia pun meminta pengusutan kasus ini harus adil dan tak bertepuk sebelah tangan.

Di mana juga perlu adanya penyelidikan terkait tata kelola penanganan tahanan di Mako Brimob.

Mardani Ali Sera menuturkan jika masalah atau tragedi selalu berawal dari lemahnya kepemimpinan.

Yang mana kelemahan itu merupakan akar dari semuanya, termasuk dikarenakan pemimpin yang tak berkarakter.

Insiden Mako Brimob, Mardani Ali Sera: Akar Masalah Selalu Kepemimpinan yang Lemah Pucuknya Presiden

4. Tiba-tiba Datang ke Rutan Mako Brimob, Seorang Pria Tawarkan Diri Jadi Negosiator Sandera

Laki-laki asal Klender, Jakarta bernama Yan Syahrial Hasibuan (52) mengaku ingin jadi negosiator sandera anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Ia pun datang ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Kamis (10/5/2018) pukul 01.45 WIB dini hari.

Tim pengamanan di sekitar area Rutan Mako Brimob langsung memeriksa kedatangan Hasibuan ini.

"Sebagai pemikir agama bangsa dan negara, di mana ketika ini ada suatu masalah, semaksimal mungkin saya harus terjun. Paling tidak saya harus memakai pemikiran saya untuk menyelesaikan masalah tersebut," kata Hasibuan kepada wartawan.

Hasibuan yang berjanggut itu datang memakai kopiah hitam dan kemeja coklat.

Dia tampil begitu tenang.

Ia mengaku ingin melakukan negosiasi dengan tahanan teroris.

Hal itu agar sandera dari pihak kepolisian bisa dibebaskan.

Tiba-tiba Datang ke Rutan Mako Brimob, Seorang Pria Tawarkan Diri Jadi Negosiator Sandera

5. Perilaku Keji Napi Teroris Rutan Mako Brimob pada Polisi Wanita yang Sempat Disandera

Keji, itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan perilaku barbar napi teroris terhadap petugas kepolisian wanita yang melakukan penjagaan dalam Rutan Mako Brimob.

Terlihat polwan Sulastri yang sempat disandera napi mengalami luka dibagian wajah.

Dia habis dihajar para laki-laki napi teroris.

Kondisi terakhir polwan Sulastri diupdate oleh akun Brigjen. Pol. Krishna Murti yang kini menjabat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri.

Krishna Murti mengunggah foto Sulastri di dalam akun media sosial miliknya, @krishnamurti_91, Rabu (10/5/2018).

"Polisi penyidik dilatih untuk bermental humanis. Para napi teroris bermental membunuh.. ..
..
Lihat perilaku mereka thd Iptu Polwan Sulastri giginya habis dihajar para teroris laki2... Apakah mereka tau kalau beliau adalah perempuan..??? #kamibersamapolri #kmupdates". (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Perilaku Keji Napi Teroris Rutan Mako Brimob pada Polisi Wanita yang Sempat Disandera

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MahasiswaRiauMako BrimobPresiden Joko Widodo (Jokowi)Fahri HamzahDipo AlamMardani Ali SeraTeroris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved