Tanggapi Omongan Presiden PKS Sohibul Iman, Rustam Ibrahim: Arena Olahraga Bukan untuk Politik
Sohibul Iman menyebut jika pendukung kaos #2019GantiPresiden bukannya surut tapi malah membludak.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES Rustam Ibrahim turut menanggapi omongan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin (7/5/2018).
Awalnya, Sohibul Iman buka suara soal pelarangan kaos dengan tagar #2019GantiPresiden di area Car Free Day (CFD).
Menurut Sohibul Iman, awalnya kaos tersebut dicemooh banyak orang.
• Ketua DPC Gerindra Semarang Minta Maaf soal Isu Brimob di Kantornya, Kang Dede: Bikin Malu Prabowo
Akan tetapi semakin dihina semakin menjadi.
Sohibul Iman menyebut jika pendukung tagar tersebut tidak surut dan malah semakin melonjak.
Ia pun mengungkapkan jika keberdaan kaso tersebut tak bisa disepelekan.
Hal itu nampak dari para pemakainya yang langsung diinterogasi oleh petugas.
@msi_sohibuliman: Awalnya dicemooh bhw yg bisa #2019GantiPresiden bukan kaos tp rakyat.
• Ruhut Sitompul: Deklarator #2019GantiPresiden Makin Kalap, Sudahlah Kembali Saja ke Jalan yang Benar
Dicemooh si kaos makin men-jadi2, bukan surut malah membludak.
Kini kaos2 tsb jd menakutkan sehingga tdk boleh berkeliaran.
Yg berkeliaran langsung diintrogasi.
Baru sadar ternyata kaos tdk bisa disepelekan.
• Tanggapi Omongan Dede Budhyarto, Rocky Gerung: Cetek Amat
@msi_sohibuliman: Yg tdk suka #2019GantiPresiden sebetulnya paham bhw tagar tsb konstitusional, sama sprt #Jokowi2Periode.
Yg jd mslh #2019GantiPresiden bikin kaget: kok disukai rakyat n kalahkan #Jokowi2Periode?
Akibatnya muncul reaksi2 sporadis+asbun dg tuduhan inkonstitusional. #YukRelaxAndFun
• Sandiaga Uno Goda Dirinya Jadi Cawapres Prabowo, Menteri Susi: Pak Sandi Harus Ditenggelamkan!
Menanggapi omongan tersebut, Rustam Ibrahim mengatakan jika pelarangan pemakaian kaos #2019GantiPresiden di CFD merupakan buntut persekusi terhadap Susi Ferawati.
Menurut Rustam Ibrahim, CFD bukanlah arena politik, melainkan arena olahraga.
@RustamIbrahim: Peristiwa intimidasi & persekusi dilakukan orang berkaos #2019GantiPresiden kepada ibu bawa anak menikmati hari libur di CFD,
tampaknya yang membuat penegak hukum melarang pamakai kaos tersebut berkeliaran di arena CFD di seluruh Indonesia.
Karena CFD arena olahraga bukan politik.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah masyarakat mengenakan kaos #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja di Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/4/2018).
Pendukung duan kubu berbeda tersebut kemudian terlibat gesekan.
• Rizal Ramli: Sri Mulyani Gak Punya Nyali, Dia Sebetulnya Gak Bagus untuk Pak Jokowi
Terdapat peristiwa dimana seorang ibu yang mengenakan kaus putih dan anaknya dengan kaos merah dengan tulisan #DiaSibukKerja dipersekusi oleh massa.
Wanita yang diketahui bernama Susi Ferawati dan anaknya yang mengenakan kaos dengan tulisan #DiaSibukKerja terlihat dikerumuni beberapa orang pria.
Pria-pria yang mengerumuni tampak mengibaskan uang di depan wajah Susi.
Susi lantas hanya terdiam dan masih terus berjalan sambil menggandeng anaknya.
"Sawer-sawer," terdengar suara seorang pria.
Tampak suara ketakutan seorang anak kecil.
"Kita nggak takiu, kita benar, Masha Allah, ibu-ibu kalian perlakukan seperti ini, musibah apa kalian" ujar Susi.
• Fahri Hamzah: Pemerintah Jangan Terlibat, Duduk Manis Aja
Sang anak tersebut justru tambah menangis semakin kencang.
Ibu yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja itu tampak begitu marah.
Kemudian, seorang pria yang mengenakan kaus #2019GantiPresiden tampak mendekati dan menenangkan ibu tersebut.
Akibatnya, petugas melakukan pelarangan berpolitik di area CFD, termasuk menggunakan kaos dengan tagar-tagar yang bernuansa politik.
Pelarangan ini kemudian menuai polemik dan kontroversi dalam publik, termasuk oleh beberapa tokoh politik.
Sebagian setuju, sebagian lagi menyayangkan pelarangan tersebut. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Fadli Zon Terbang ke Semarang Usai Dapat Laporan Brimob Datangi Kantor Gerindra Bawa Laras Panjang
