Andi Arief: Apa Bedanya Gerakan #2019GantiPresiden dengan Dukungan untuk Ahok
Mantan staff khusus kepresidenan di era SBy, Andi Arief membandingakan gerakan #2019GantiPresiden dengan gerakan sejuta KTP untuk Ahok.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
Banyak yang menilai gerakan #2019gantipresiden itu prematur. Menurut saya tidak. Banyak yg tidak sadar bahwa pendaftaran capres itu agustus ini. Kalau sistem lama pendaftaran biasanya mei tahun depan setelah pileg.
Bagi saya yang penting semua berjalan damai, aman dan jangan saling menyakiti. Sementara aparatur negara tetap netral dan adil. Tidak semua gerakan pasti berhasil, jika diperlakukan adil tidak ada alasan tak menerima kekalahan.

Itu penjelasan, bukan sikap. Karena kalau saya ikut garis partai yg sampai saat ini belum diputuskan. Kalau partai demokrat sikap resminya menjelang pendaftaran pilpres.
Tahun 2004 pihak oposisi dan pendukung estrada membuat gerakan semacam ganti Presiden dg menolak aroyo mencalonkan diri. Buktinya fernando Poe kalah melawan aroyo.
• Gatot Nurmantyo Sakit Hati Dilarang Bahas Politik di Masjid, Tsamara: Kepentingan Pribadi Gak Pantas
Maunya takyat itu sulit diredam. Kalau mereka mau mempertahankan atau mengganti Presiden lewat pemilu gak akan bisa dihalangi. Rakyat kita berpengalaman, tidak bodoh; tidak bisa dihaaut dan tahu mana pencitraan apa bukan.
Jokowi yang memulai mau menerima dukungan partai-partai , maka tak ada yang aalah jika ada yang mengimpulkan orang sebanyak-banyaknya untuk tidak mendukungnya. Biasa aja.

Apa bedanya gerakan #2019gantipeesiden dengan gerakan #1jutaktpuntukahok? Gak ada bedanya, maka beri saja keleluasaan asal tidak anjurkan kekerasan. Jangan saling ganggu.
Arroyo menjadi Presiden 2001 setelah estrada digulingkan. Meredam kemarahan oposisi dan pendukung estrada 2003 ia nyatakan tak maju lagi pilpres 2004. Jelang pilpres tetiba dia mencalonkan lagi. Dia menang mesti gerakan ganti Presiden lebih dahsyat dari tagar dan CFD. Tidak baper.
Arroyo perempuan kuat di Asia tidak gentar menghadapi empat gali gerakan rakyat yang besar dan bergelombang antara 2004-2010, empat kali percobaan impeach gagal. Gereja filipina bersatu dg cory aquino, fidel ramos dan para penentang dihadapi dg biasa saja. Tidak ngeluh," tulisnya.

(TribunWow.com/Woro Seto)
• Ferdinand Hutahaean: Sejarah Telah Membuktikan Satu Kebenaran Terkait Ahok