Mustofa Nahrawardaya Unggah Foto Struk Transaksi ATM dengan Pesan 2019 Ganti Presiden
Ditemukan pesan 2019 Ganti Presiden di struk transaksi ATM sebuah bank swasta.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Dalam AlQuran Surat Hud: 88 "aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah"
• Rupiah Melemah, Said Didu: Beban Utang Negara hingga Impor Bahan Pangan Naik
Sebagai kelanjutan dari gerakan 212 di DKI, kita ingin membawa perubahan yg lebih baik terhadap kepemimpinan bangsa ini di 2019.
Kepemimpinan yg mengedepankan aspek keimanan & ketakwaan serta kedaulatan, kemandirian dan keadilan sosial dalam memimpin dan mengelola bangsa ini.
Lalu apa esensi Gerakan #2019GantiPresiden ?
Ada tiga: Pertama: wake up call bagi semua anak bangsa. Umat Islam khususnya dan para ulamanya lebih khusus lagi, bahwa Pemilu 2019 sudah diambang mata.
Pencoblosan pada hari Rabu, 17 April 2019 antara jam 07.00 - 13.00 sangat penting dan fundamental menentukan nasib bangsa. Karena kita memilih pemimpin nasional baik legislatif ataupun eksekutif.
Khusus untuk Pilpres sekarang menjadi lebih utama lagi karena berbarengan dengan Indonesia mendapat kesempatan emas (golden opportunity) dalam bentuk bonus demografi yang tidak terjadi dalam beberapa abad ke depan.
Dan adagium almost everything rise and fall on leadership selalu berlaku. Hampir segalanya naik dan turun karena kepemimpinan.
Apakah Indonesia akan jadi negera yang bersinar/terbit atau menjadi negara gagal/tenggalam tergantung siapa Presidennya di 2019.
Kedua: walau pencoblosannya di April 2019, pendaftarannya dilaksanakan pada 4-10 Agustus 2018.
Tidak sampai lima bulan ke depan kita sudah punya pasangan Capres/Cawapres. Dan ini proses yang penuh persyaratan, penuh perhitungan serta penuh resiko.
Makin awal menyiapkan diri makin rapi dan sedikit keburukan yang kita dapat.
Syarat 20% kursi hasil Pileg 2014 lalu, siapa calon yang dapat memenangkan dengan komposisi seperti apa (sipil militer, jawa-luar jawa hingga nasionalis-keummatan) perlu dibahas, dikaji & simulasi.
Dan itu akan sangat baik dilakukan jika tidak hanya domain partai atau ormas.