Hardiknas, Sudjiwo Tedjo Beri Solusi Atas Kesenjangan: Mestinya Universitas Tak Terima Orang Pintar
Budayawan Sudjiwo Tedjo memberi masukan untuk mengatasi ketimpangan pendidikan dengan cara merevisi sistem seleksi masuk universitas.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Hari Pendidikan Nasional atau yang biasa dikenal sebagai Hardiknas merupakan hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya.
Menanggapi momentum Hardiknas, beberapa wilayah menggelar demo dengan salah satu tuntutannya adalah masalah ketimpangan pendidikan.
Budayawan Sudjiwo Tedjo memberi masukan untuk mengatasi ketimpangan pendidikan dengan cara merevisi sistem seleksi masuk universitas.
Menurut Sudjiwo Tedjo, tes seleksi masuk universitas tetap harus diadakan.
Namun, yang diterima justru yang kesulitan menjawab soal.
Sedangkan yang pandai-pandai, menurutnya tidak usah kuliah melainkan belajar sendiri.
Hal ini ia ungkapkan melalui akun twitter pribadinya, @sudjiwotedjo.
"Gimana gak terjadi kesenjangan #pendidikan ? Univ bikin tes masuk. Saring yg pinter2. Mereka dididik. Ya tambah melejitlah ninggalin yg goblok2.
Mestinya Univ bikin tes agar yg pinter2 jgn diterima, suruh mereka belajar sendiri. Yg goblok2 yg dididik. #haripendidikannasional", tulisnya.
• Wakil Sekjen MUI: Saran Saya Menteri BUMN Buka Perusahaan Baru dalam Bidang Peternakan Kalajengking
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).
Dalam tema Hardiknas kali ini, Muhadjir mengatakan pihaknya mengambil tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.
Tema ini, menurutnya, terilhami dari Ki Hadjar Dewantoro, bapak pendidikan nasional, yang memajukan pendidikan dan kebudayaan.
Sebelumnya, Muhadjir sempat mengomentari soal ketimpangan terhadap sejumlah sekolah di luar kepulauan Jawa yang belum memiliki jaringan internet dan listrik untuk kebutuhan belajar.
Dirinya juga menyebutkan jika hal tersebut adalah suatu bentuk ketimpangan yang luar biasa. (TribunWow/Dian Naren)
• Seorang Wanita di Blora Dipukul Polisi di Atas Panggung hingga Pingsan, Begini Keterangan Kepolisian
