Rustam Ibrahim: Fahri Hamzah Orang Politik, Bukan Korban, Jangan Bandingkan dengan Susi Ferawati
Rustam Ibrahim menyebut jika elektabilitas PKS yang menggalakkan #2019GantiPresiden akan merosot akibat insiden persekusi terhadap Susi Ferawati.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Sebelumnya, Rustam Ibrhaim juga mengunggah beberapa postingan terkait hal tersebut.
@RustamIbrahim: #2019GantiPresiden adalah gagasan dari @MardaniAliSera dari PKS. Menyaksikan kekerasan terhadap ibu dan anak di CFD,
yang disebut @mohmahfudmd tindakan tidak bermoral, masih banyakkah rakyat memilih PKS dalam Pemilu 2019? Rasa2nya PKS bakalan makin merosot lagi dibanding 2014
@RustamIbrahim: Kesan saya, upaya pembelaan pendukung #2019GantiPresiden terhadap tindakan tidak bermoral berupa intimidasi dan persekusi ibu dan anak di CFD, seperti menegakkan benang basah.
Berupaya memplintir fakta yang terang benderang atau menyodorkan kasus lain yang tidak ada relevansinya.
@RustamIbrahim: Menurut pendapat saya, sikap PDIP, Golkar, Partai Demokrat, Nasdem, PKB, PPP, dan Hanura yang belum mengeluarkan pernyataan kutukan dan penyesalan terhadap intimidasi dan persekusi ibu dan anak di CFD,
menunjukkan kurangnya kepekaan terhadap soal2 kemanusiaan karena politik.
@RustamIbrahim: CFD sama sekali bukan kegiatan yang berbau politik.
Dia merupakan area bagi warga untuk berolahraga atau bergembira menikmati hari libur bersama keluarga.
Hanya ada oknum dari kaos #2019GantiPresiden menodainya dengan intimidasi dan persekusi seorang ibu dan anak.
• Rocky Gerung: Dollar Belum Full Speed, Teoretis Masih Akan Melaju, Mau Dikejar Pakai Chopper?
Diberitakan sebelumnya, sejumlah masyarakat mengenakan kaos #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja di Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/4/2018).
Terdapat peristiwa dimana seorang ibu yang mengenakan kaus putih dan anaknya dengan kaos merah dengan tulisan #DiaSibukKerja dipersekusi oleh massa.
Wanita yang diketahui bernama Susi Ferawati dan anaknya yang mengenakan kaos dengan tulisan #DiaSibukKerja terlihat dikerumuni beberapa orang pria.
Pria-pria yang mengerumuni tampak mengibaskan uang di depan wajah Susi.