Jokowi Tolak Intervensi Kasus Rizieq, Guntur Romli: Kalau Diterima Akan Ada Pesanan Selanjutnya
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi membenarkan terkait adanya permintaan alumni 212 kepada Jokowi untuk menghentikan kasus hukum Rizieq Shihab.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo membenarkan terkait adanya permintaan dari alumni 212 kepada Jokowi untuk menghentikan kasus hukum pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
"Dalam pertemuan itu, salah satu hal yang mengemuka yang disampaikan persaudara alumni 212 adalah menghentikan proses hukum terhadap apa yang disebut sebagai kriminalisasi, seperti Habib Rizieq Shihab dan kawan-kawan," kata Johan Budi dikutip dari kompas.com.
Menurut Johan, Presiden menolak permintaan Alumni 212 tersebut. Sebab, Presiden tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan di kepolisian.
• Ruhut Sitompul: Semakin Difitnah Jokowi, Semakin Naik Pollingnya di Lembaga Survei
Menanggapi hal tersebut, seorang intelektual muda NU sekaligus politisi muda Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli memberikan komentarnya.
"Bagus! kasus Ahok, Jokowi tidak intervensi.
Kalau ia terima, maka akan ada pesanan-pesanan intervensi selanjutnya.
Kalau ini terjadi, kepercayaan masyarakat pada penegakan hukum akan hilang, bahaya!"
• Tanggapi Kaos Ganti Presiden di CFD, Hidayat Nur Wahid: Jangan Ikutan Monas Dijadikan Lautan Sampah
Dikabarkan sebelumnya, Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212, Misbahul Anam mengungkapkan jika pertemuan pihaknya dengan Jokowi untuk menyampaikan informasi akurat perihal kasus-kasus kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis alumni 212.
Menurut Anam, masalah kriminalisasi ulama yang disampaikan oleh Tim 11 adalah apa ada dan mereka mendesak presiden untuk segera menghentikan kriminaliasasi terhadap ulama dan aktivis 212.
Anam juga mengungkapkan penyesalan atas bocornya foto dan berita pertemuan mereka silam.
Anam menduga ada pihak ketiga yang ingin mempertentangkan Presiden Jokowi dengan alumni 212. (TribunWow/Dian Naren)