Moeldoko Sebut Kemungkinan Pencabutan Tersangka Rizieq, Denny Siregar: Saya Mengundurkan Diri
Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menanggapi isu Presiden Joko Widodo mencabut status tersangka Rizieq Syihab.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menanggapi isu Presiden Joko Widodo mencabut status tersangka Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab.
Isu tersebut mencuat setelah Jokowi bertemu dengan Tim 11 Alumni 212 beberapa waktu lalu.
Meski dirinya mengatakan secara gamblang jika Jokowi tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan, namun Moeldoko menyebutkan jika status tersangka Rizieq bisa saja dicabut untuk mempertimbangkan aspek lain.
• Kicuan Twitter Masa Lalu yang Menghina Sejumlah Tokoh Kembali Mencuat, Ridwan Kamil Minta Maaf
Hal ini mendapat tanggapan dari pegiat media sosial, Denny Siregar.
Dirinya mengatakan pernyataan Moeldoko ini membuat kelompok mereka menjadi besar kepala.
Bahkan dirinya mengatakan siap mengundurkan diri sebagai pendukung Jokowi dan mencabut haknya untuk memilih.
"Presiden @jokowi dan bapak @Dr_Moeldoko yang terhormat, statemen ini akan membuat kelompok mereka menjadi besar kepala.
Dan jika pencabutan itu benar terjadi, saya yang pertama akan mengundurkan diri dari pendukung dan mencabut hak saya untuk memilih.."
• Hidayat Nur Wahid: Semestinya Perpres Percepatan Pembuatan Lapangan Kerja untuk WNI, Bukan TKA
Sebelumnya, tersebar foto viral Jokowi bertemu dengan Persaudaraan Alumni 212.
Moeldoko mengatakan kegiatan tersbeut sebagai ajang komunikasi dengan seluruh elemen bangsa.
Moeldoko juga membantah, pemerintah memandang kelompok yang punya pandangan politik berbeda sebagai lawan.
Dalam kontestasi politik, katanya, yang jad fokus adalah partner dalam berdemokrasi bukan lawan.
Pihaknya mengatakan Jokowi sedang mencari upaya agar kondisi negara tetap stabil.
Sehingga, tujuan pembangunan yang dirancang bisa berjalan. (TribunWow/Dian Naren)
• Fadli Zon: Saat Ini Pemerintah Cenderung Menuduh Ulama Berbuat Kriminal dan Makar