Andi Arief: Belum Terbayang Jalan Apa yang Ditempuh Pak Jokowi, Apakah Akan Terpaksa Ingkari janji?
Politisi Partai Demokrat Andi Arief menyoroti soal harga minyak dunia yang semakin meroket.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Pelaku pasar masih mencermati kondisi geopolitik di Timur Tengah, sebagai penghasil minyak yang cukup besar.
Hal itu lantaran, Presiden AS Donald Trump akan memutuskan pengembalian sanksi terhadap Teheran pada 12 Mei nanti.
Pada 20 April, stok minyak di AS meningkat menjadi 2,2, juta barel, dari perkiraan sebelumnya, yakni 1,6 juta barel.
• Ferdinand Hutahaean: Presiden Jokowi Saya Duga Cuma Sedang bermain Retorika, Tak Berani Debat
Meski demikian, harga minyak tetap dibayangi oleh sentimen negatif, sebagai imbas kenaikan imbal hasil obligasi AS yang ada di atas 3 persen.
Kenaikan itu membuat indeks dollar AS semakin naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Yang akhirnya berimbas pada mahalnya harga minyak lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lainnya.
Diketahui, akibat harga minyak dunia, Indonesia telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pada Sabtu (24/3/2018) Pertamina menaikan harga pertalite dan solar non-subsidi.
• Mbah Mijan: Saya Diteror dan Diancam Habis-habisan karena Dianggap Hina Ulama
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga solar non subsidi pada 24 Maret 2018 naik Rp 200/liter menjadi Rp 7.700/liter.
Harga solar non subsidi sebelumnya sebesar Rp 7.500/liter.
Sementara harga Pertalite naik Rp 200 per liternya.
Sebelumnya, Pertamina telah terlebih dahulu menaikkan harga seluruh BBM Umum (bahan bakar minyak non penugasan).
Diantaranya seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Jokowi Blak-blakan Mengaku Dekati PKS dan Masih Terbuka Jika Prabowo Ingin Bergabung di Pilpres 2019