Pilpres 2019
Ditanya Pilih Menjadi Capres Penantang atau jadi Cawapres Jokowi, Ini Jawaban Tegas Gatot Nurmantyo
Ditanya pilih menjadi Capres penantang Joko Widodo atau memilih menjadi cawapres Joko Widodo, ini jawaban dari Gatot Nurmantyo.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Panggung Indonesia Lawyers Club (ILC) hadir di layar kaca dengan menghadir sejumlah tokoh nasional, Selasa (24/4/2018).
Satu diantaranya adalah Mantan Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo.
Dalam salah satu segmen acara, sang pembawa acara, Karni Ilyas mempersilahkan panelis ILC untuk bertanya kepada Gatot.
Yang mendapat kesempatan bertanya saat itu salah satunya adalah pengamat politik, Hanta Yuda.
• Ditanya Pernah Nggak Ketemu Jokowi? Ini Jawaban Rocky Gerung
• Dapat DM dari Netizen, Anji Beri Pesan Untuk Para Pembully Fisik Orang Lain: Cobalah Berhenti!\

Hanta Yuda menilai jika Gatot memiliki elektabilitas yang potensial.
Ia juga menyebut jika Gatot merupakan politikus alumni Pilkada DKI Jakarta.
Karena menurut Hanta, kemuculan pertama kali Gatot di panggung perpolitikan adalah saat momentum Pilkada DKI Jakarta.
• Banjir Bandang di Bumiayu, Jembatan Putus, Mobil dan Motor Terseret, Simak Videonya!
• Anies Baswedan Dapat Surat dari Anak TK: Pak Bisa Gak Ya Jalan yang ke Sekolah Jadi Gak Muter-muter
"Saya membaca data survei Poltracking Indonesia, memang selain Jokowi dan Prabowo yang memiliki elektabilitas yang relatif kuat, meskipun belum aman, ada nama-nama alumni Pilkada DKI saya istilahkan, yang memiliki potensi elektabilitas untuk menjadi penantang ataupun pasangan di antara mereka berdua, salah satu nama yaitu adalah Gatot Numantyo," kata Hanta Yuda.
"Kenapa saya katakan alumni Pilkada DKI, karena beliau muncul dalam panggung politik pilkada DKI."
"Dan saya baca-baca survei, Pak Gatot punya irisan ceruk basis pendukungnya mirip dg Prabowo Subianto."
"Pertanayan saya, pilihan sebenarnya, saya berharap harus dijawab, tidak normatif, pilihan mana yang Pak Gatot pilih, memilih menjadi calon presiden penantang Joko Widodo karena ceruknya berbeda, seandainya tiket itu entah dari Prabowo Subianto atau nama lain."