Top 5 News
Mahfud MD Ogah Jadi Timses Prabowo hingga Rustam Ibrahim Sebut Dunia Akui Kehebatan Jokowi
Di sisi lain, politisi Demokrat sebut pertarungan seru akan terjadi jika SBY-Prabowo vs Jokowi-Megawati.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mahfud MD mengaku jika dirinya ogah kembali menjadi tim sukses Prabowo dalam Pillpres 2019.
Ratna Sarumpaet pun mengomentari pernyataan Mahfud dengan menyinggung ambisi.
Di sisi lain, Rustam Ibrahim mengatakan jika dunia telah mengakui kehebatan Jokowi.
Akan tetapi di dalam negeri sang presiden justru masih ada yang mengejek.
Semua itu terangkum dalam top 5 news, kanal berita populer TribunWow.com edisi Minggu (22/4/2018).
1. Mahfud Ogah Kembali Jadi Timses Prabowo, Ratna Sarumpaet: Ambisi Bisa Tega Mempermalukan Dirinya
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menyatakan keengganannya untuk kembali menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Sebelumnya, pada Pilpres 2014 lalu Mahfud merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Enggaklah, masak enggak naik-naik pangkat," ujar Mahfud.
Pernyataan Mahfud lantas mendapat tanggapan dari aktivis sekaligus seniman, Ratna Sarumpaet.
Melalui akun Twitternya @RatnaSpaet dirinya menuliskan komentar,"Aku orang yg percaya ambisi 'Demi Uang dan/atau Kekuasaan' seseorang bisa tega mempemalukandirinya ..."
• Mahfud Ogah Kembali Jadi Timses Prabowo, Ratna Sarumpaet: Ambisi Bisa Tega Mempermalukan Dirinya
2. Politisi Demokrat: Pertarungan yang Seru Akan Terjadi Jika SBY-Prabowo Vs Jokowi-Megawati
Kadiv Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean meramalkan arena pertarungan pilpres ke dalam tiga kemungkinan yang ada.
Ramalan Ferdinand ia tulis dalam akun Twitter pribadinya @LawanPolitikJKW, Sabtu (20/4/2018).
"2019, jika SBY + PRABOWO menyatu melawan MEGA + JOKOWI , maka peristiwa 2004 akan terulang dimana PDIP yang Incumbent dikalahkan mutlak oleh SBY.
Tapi jika JKW+MEGA+SBY melawan PRABOWO, maka Pilpres selesai sudah.
Jika 3 Poros di Pilpres, maka salah satu Lawan JKW yang akan menang."
Menambahkan, dirinya mengatakan,"JKW dan PRABOWO tidak mugkin mengabaikan posisi Demokrat begitu saja.
Pertarungan yang seru akan terjadi jika SBY+PRABOWO vs JKW+MEGA.
Demokrasi hidup dan akan terjadi Ganti Presiden.
Siapapun yang mengabaikan Demokrat, dia akan potensi kalah."
• Politisi Demokrat: Pertarungan yang Seru Akan Terjadi Jika SBY-Prabowo Vs Jokowi-Megawati
3. Dihina Usai Debat dengan Dosen UI, Rocky Gerung: Gak Diperkarakan, Subyek Hukum Itu Harus Punya Otak
Rocky Gerung menjawab cibiran netizen usai dirinya terlibat perdebatan dengan guru besar UI, Tamrin Tomagola.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter pribadinya @rockygerung, yang ia tuliskan pada Jumat (20/4/2018).
Mulanya, Rocky Gerung mengatakan dirinya tak lagi mengajar di mata kuliah filsafat di Universitas Indonesia.
Tak hanya itu, ia juga membeberkan jika Filsafat UI dipimpin oleh profesor yang tak paham secuilpun filsafat.
"1. Saya tak melamar. Justru UI yg minta saya ngajar.
2. Tak pernah UI beri surat berhenti. Saya yg nolak ngajar. Mengapa?
3. Karena Filsafat UI dipimpin prof yg tak paham secuil pun filsafat. Ajaib? Silakan cek. Dungu juga UI," tulisnya.
• Dihina Usai Debat dengan Dosen UI, Rocky Gerung: Gak Diperkarakan, Subyek Hukum Itu Harus Punya Otak
4. Rizal Ramli Kritik Menteri BUMN, Ferdinand Hutahaean: Sudahlah, Nanti Kamu Jadi Menteri Mau Lagi
Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyindir aksi Rizal Ramli yang memberikan kritik terbuka kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @LawanPoLitikJKW, cuitan itu tersebar Jumat (20/4/2018).
Mulanya, Rizal Ramli memberikan kritik dan menilai Rini Soemarno bekerja seenaknya sendiri.
Hal itu menurutnya, lantaran Rini Soemarno sudah tiga tahun tepat telah menjabat dan ia sudah mencopot dua direktur utama PT Pertamina (Persero), yakni Dwi Soetjipto periode 28 November 2014-3 Februari 2017 dan Elia Massa Manik yang baru saja digantikan dengan Pelaksana Tugas (Plt) Nicke Widyawati.
Alasan pencopotan Dwi Soetjipto lantaran mereka disinyalir memiliki komunikasi yang kurang baik terhadap wakil direktur utamanya saat itu, Ahmad Bambang.
• Rizal Ramli Kritik Menteri BUMN, Ferdinand Hutahaean: Sudahlah, Nanti Kamu Jadi Menteri Mau Lagi
5. Rustam Ibrahim: Dunia Akui Kehebatan Jokowi serta Menterinya, Dalam Negeri Masih Ada yang Mengejek
Direktur LP3ES sekaligus Board of Komunitas Indonesia, Rustam Ibrahim memuji kinerja Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia.
Melalui akun Twitternya @RustamIbrahim dirinya menuliskan sebagai berikut:
"PBB akui kehebatan pemerintahan Jokowi dalam program ketahanan pangan, IMF aku pelayanan kesehatan yang baik.
Dunia akui kehebatan Menkeu dalam kebijakan keuangan dan pengelolaan utang.
Eh di dalam negeri masih ada saja yang mengejek planga plongo.
Mbok mikir". (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Rustam Ibrahim: Dunia Akui Kehebatan Jokowi serta Menterinya, Dalam Negeri Masih Ada yang Mengejek