Ditanya soal Latar Belakang Keluarga Prabowo dan Jokowi, Budiman Sudjatmiko Beri tanggapan
Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menuliskan cuitannya yang membahas latar belakang keluarga Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi)
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menjawab cuitan netizen yang membahas latar belakang keluarga Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi)
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @budimandjatmiko yang ia tuliskan pada Rabu (18/4/2018).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan siap saat diberi mandat oleh partainya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2019.
Mandat tersebut diberikan Partai Gerindra kepada Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra yang berlangsung di rumahnya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).
• Soal Seleksi Caleg di PSI, Tsamara Amany Alatas Merasa Difitnah
"Prabowo Subianto menegaskan menerima mandat tersebut dan akan segera bergerak membangun koalisi pilpres. Prabowo memerintahkan seluruh kader turun bersama rakyat. Siang dan malam berjuang dengan rakyat," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani melalui keterangan tertulis, Rabu (11/4/2018).
Adanya Mandat dari partai Gerindra tersebut membuat Prabowo siap diusung menjadi capres 2019.
Terkait isu tersebut, seorang netizen mempertanyakan soal latar belakang keluarga Prabowo yang kerap dinilai lebih islami dibandingkan denga Jokowi.
"Di pilpres 2014 kenapa Prabowo dicitrakan lebih islami dibanding Jokowi? Padahal banyak orang tau latar belakang agama keluarga Prabowo. Sekarang masih ada yang percaya fitnah thdp Jokowi? Yang suka tereak dungu mana," tulis akun @amygdalofugal.
Membaca cuitan tersebut, Budiman Sudjatmiko sontak memberikan tanggapan bahwa mencalonkan diri sebagai calon presiden merupakan hak Prabowo, begitu juga dengan Jokowi.
• Ketua DPP PKS: Ternyata Pemprov Jabar Diminta Cari Dana Sendiri untuk Membangun Bandara Kertajati
"Apapun latar belakang keluarga pak @prabowo, ini juga tdk mengurangi 1 cm pun haknya utk nyapres. Juga tdk mengurangi haknya pak @jokowi jd presiden lagi (apapun yg mereka percayai dr fitnah2 padanya)," tulis Budiman
Netizen yang membaca cuitan tersebut ikut memberikan komentar:
@Dewaraysarimben: Bpk Prabowo dan Bpk Jokowi dua2nya layak memimpin bangsa ini,tapi keputusan itu semua ada di tgn rakyat, rakyat lah yg menentukan siapa yg layak menjadi pemimpin bangsa ini
@bepeblues: Ini statement negarawan...John Mccane pernah berujar hal yg mirip. Kalo Ijo nyapres, sy siap jd relawan n donatur. Yg laen mah males.
@DjamhariF: Bijaksana sekali @budimandjatmiko mudah2an para pendukung @prabowo dan @jokowi bisa mengerti dan memahami hal tsb.
Diketahui, beberapa waktu lalu, Jokowi mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi dengan hoaks dan fitnah yang bertebaran di media sosial jelang pemilihan kepala daerah.
Setelah itu, Jokowi pun bercerita bahwa dirinya juga menjadi korban hoaks.
"Ada yang menyampaikan suara di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah seperti itu, coba," kata Jokowi. Jokowi menilai, fitnah tersebut lucu dan tak masuk akal. Sebab, PKI sudah bubar pada tahun 1965. Sementara Jokowi sendiri lahir pada 1961. "Baru umur tiga tahun. Masa ada PKI umur tiga tahun? Masa PKI balita?" kata Jokowi.
Adapun, yang membuat Jokowi bertambah heran, ada saja masyarakat yang masih mempercayai isu tersebut.
Kepala Negara pun mengaku kerap merasa marah dengan tudingan yang tak berdasar tersebut.
"Ini bagaimana, kadang-kadang ya jengkel tapi cari orangnya enggak ketemu-ketemu. Awas kalau ketemu, tak (saya) 'gebuk' betul itu," kata Jokowi, yang kemudian disambut tepuk tangan warga.
Jokowi mengimbau masyarakat untuk tidak termakan fitnah dan hoaks semacam itu. Jangan sampai karena termakan isu fitnah dan hoaks, masyarakat jadi salah memilih pemimpin.
"Itulah kita harus hati-hati betul dalam pilkada, pilpres, harus hati-hati. Pilihlah pemimpin yang baik. Jangan sampai keliru. Kalau keliru yang dirugikan juga masyarakat semuanya," kata Jokowi. (TribunWow.com/Woro Seto)
• Mardani Ali Sera: Saya Apresiasi SBY dan Ahmad Heryawan Atas Ide serta Pembangunan Bandara Kertajati