SBY Harap Intelijen Tidak Jadi Alat Politik, Ferdinand: Ini Bahayanya Jika Berasal dari Partai
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso merupakan juga seorang Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya, @LawanPolitikJKW mengatakan,"Inilah yang paling bahaya dalam sebuah negara, ketika INTELIJEN dan JAKSA AGUNG berasal dari sebuah Partai. @KejaksaanRI".
• Disebut Sebagai Pasangan Paket Hemat Bagi Jokowi, Ini Kelebihan Mahfud MD
Diketahui, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso merupakan juga seorang Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, salah satu partai penyokong pemerintah.
Saat dirinya didapuk amanah menjadi Kepala BIN, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Sutiyoso harus mundur dari partai.
Presiden Joko Widodo menunjuk Sutiyoso untuk memimpin BIN.
Surat penunjukan ini telah disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat tidak lama setelah Jokowi mengajukan nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI.
Jokowi menjabarkan pertimbangannya mengajukan Sutiyoso sebagai Kepala BIN karena rekam jejaknya mantan Gubernur DKI Jakarta itu di dunia intelijen dan militer.
Sutiyoso, kata Jokowi, dinilai berpengalaman dan memiliki kompetensi yang cukup dalam memimpin badan intelijen. (TribunWow/Dian Naren)