Soal Rocky Gerung, Rustam Ibrahim Samakan dengan Hitler
Rustam Ibrahim menilai jika Rocky Gerung mengabaikan aspek-aspek lain kehidupan dan hanya menempatkan dirinya berdasarkan superioritas intelektual.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Diberitakan sebelumnya, Rocky Gerung menjadi sorotan publik usai mengatakan jika kitab suci adalah fiksi.
Hal itu ia lontarkan dalam acara ILC, Selasa (10/4/2018).
"Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci itu adalah fiksi," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan jika kitab suci adalah fiksi karena belum selesai dan tiba.
"Jadi ada fungsi dari fiksi, untuk mengaktifkan imajinasi, menuntun kita untuk berfikir lebih imajinatif.
Sekarang kata itu dibunuh oleh politisi," kata Rocky Gerung.
"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," imbuhnya.
• Singgung Cak Imin, Allisa Wahid Sebut hingga Akhir Hayat Gus Dur Masih Bilang Imin Gak Iso Dijarno
Rocky Gerung menjelaskan jika fiksi berbeda dengan fiktif.
Fiksi merupakan suatu hal yang baik, kebalikan dari fiktif.
Rocky Gerung menyebutkan jika fiksi itu kreatif, sama seeprti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telosnya (akhir, tujuan, sasaran-dalam bahasa Yunani).
Atas ucapan tersebut, Rustam Ibrahim bahkan membuat sebuah poling di laman Twitternya.
• Ruhut Sitompul: Si Tua Mulai Kumat Lagi Hahaha Stress Lihat Indonesia Makin Sukses
Dari hasil poling tersebut, terlihat responden yang memberikan suaranya sebanyak 1.645 akun.
Dari akun-akun tersebut, 58 persen sangat tidak setuju jika kitab suci adalah fiksi.