Soal Jokowi Bagi-bagi Duit, Kadiv Advokasi Demokrat: Video Tak Terbantahkan, Era Kelam Demokrasi
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut angkat bicara mengenai video Presiden Jokowi yang bagi-bagi amplop berisi uang.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut angkat bicara mengenai video Presiden Jokowi yang bagi-bagi amplop berisi uang.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Sabtu (14/4/2018).
Menurutnya, aksi Jokowi tersebut merupakan tanda jika sang presiden minim prestasi.
Sehingga melakukan hal-hal tercela dalam politik.
@LawanPoLitikJKW: Minim prestasi utk diberitakan, akhirnya melakukan hal2 tercela dlm politik.
• Disindir Andi Arief, Dede Budhyarto: Ngomongmu Ngalbu, Kamu Bikin Rusak Demokrat, Kasihan Mas AHY
Ferdinand Hutahaean juga mengatakan jika video tersebut merupakan bukti tak terbantahkan.
Ia pun mengungkapkan jika Indonesia memasuki era kelam demokrasi akibat aksi tersebut.
@LawanPoLitikJKW: Video tak terbantahkan. Sungguh bangsa ini memasuki era kelam demokrasi.
Semoga 2019 tdk ada lg presiden sprt ini.
• Tanggapi Omongan Fadli Zon, Ferdinand Hutahaean: Gawat Bang, Jangan, Nanti Banyak yang Histeris
Sebelumnya, tak hanya beredar video bagi-bagi uang.
Presiden Joko Widodo juga sempat membuat heboh publik dengan aksi bagi-bagi sembako saat melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi beberapa waktu lalu.
Atas hal inipun, Ferdinand Hutahaean juga memberikan komentar.
@LawanPoLitikJKW: Polisi itu digaji pajak rakyat bukan utk bagi2 sembako.
Tp mrk tugasnya adalah keamanan dan ketertiban.
Pak Jokowi jg dulu tdk pernah kampanye akan akan bagi2 sembako dan duit bila terpilih jd presiden.
Tp knp skrg menjadi program unggulan?
• Ruhut Sitompul: Si Tua Mulai Kumat Lagi Hahaha Stress Lihat Indonesia Makin Sukses
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun membenarkan adanya kupon yang distempel oleh Polri Resor Sukabumi tersebut.
Moledoko mengatakan jika kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak pemerintahan sebelumnya (SBY-red).
Atas kejadian tersebut, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akhirnya meminta agar Jokowi menghentikan kegiatan bagi0bagi sembako saat kunjungan kerja ke daerah.
"Kami harapkan sekarang tidak bagi-bagi sembako," kata anggota Bawaslu Rahmat Bagja ketika ditemui di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, Jokowi hanya perlu menyampaikan program kerja saja.
Bagja mengaku jika pihaknya mendapat laporan dari masyarakat terkait kegiatan bagi-bagi sembako ini.
• Mahfud MD: Saya Pastikan Quran Sebagai Kitab Suci Bukan Fiksi, Tak Peduli Rocky Gerung Bilang Apa
Dari video berdurasi 2.06 menit itu tampak sebuah iring-iringan mobil berwarna hitam, disertai mobil polisi yang memimpin rombongan di depan.
Dari dalam mobil tampak Presiden Jokowi memmanggil sejumlah warga yang berada di pinggir jalan.
Ia kemudian memberikan amplop.
Diantara warga yang menerima ada yang berprofesi sebagai tukang becak.
Mereka pun tampak berkerumun mengantri pembagian uang.
• Kadiv Advokasi Demokrat: Sejumlah Nama yang Layak Kalahkan Jokowi 2019, Chairul Tanjung hingga Anies
Setelah menerima uang tersebut, tukang becak itu kemudian membukanya, yang ternyata berisi uang.
Sementara itu, Presiden Jokowi kemudian terlihat berhenti dan turun dari mobil.
Ia pun disambut oleh orang-orang yang ingin berfoto bersamanya.
Ketika dikonfirmasi oleh seorang wanita dalam video, tukang becak tersebut membenarkan jika pria berbaju putih yang membagi-bagikan uang tersebut adalah Jokowi. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Setya Novanto Baca Puisi di Kolong Meja saat Persidangan, Hakim Tertegun dan Mengerutkan Dahi