Breaking News:

Kritik Rocky Gerung, Akhmad Sahal: Ia Menjadikan Senjata untuk Menyerang Politisi

Akhmad Sahal menanggapi ucapan Rocky Gerung soal kitab suci adalah fiksi. Akhmad Sahal menyebut abhwa Rocky menggunakan itu untuk menyerang politisi.

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
kolase/tribunwow
Akhmad Sahal dan Rocky Gerung 

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan makna telos yang dalam bahasa Yunani yang memiliki arti akhir, tujuan ataupun sasaran.

Rocky kembali menekankan bahwa fiksi adalah baik, sedangkan yang buruk adalah fiktif.

Ia lantas mengambil contoh Mahabharata dimana menurutnya Mahabharata adalah fiksi namun bukan fiktif.

Fiksi itu kreatif sama seperti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telosnya.

"Anda berdoa, Anda masuk dalam energi fiksional bahwa dengan itu Anda akan tiba di tempat yang indah,” ujarnya menjelaskan.

Rocky menambahkan, dalam agama, fiksi adalah keyakinan. Dalam literatur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi.

"Lantas bisakah fiksi itu disebut keyakinan, bisa di dalam agama fiksi itu adalah keyakinan, di dalam lietarur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, kimianya sama, orang berdoa dan baca novel sama, di dalam tubuh sama, jenis hormon yang diproduksi sama, jadi itu pengantar kekacauan publik yang dibuat politisi itu," ujarnya.

Kritik Rocky, Ternyata Guntur Romli Pernah Bercuit Kitab Suci: Fiksi yang Diyakini di Tahun 2010

Simak video selengkapnya:

Rupanya, pernyataan Rocky yang membahas soal kitab suci adalah fiksi itu mendapatkan tanggapan dari Akhmad Sahal.

Kemudian, Akhmad Sahal menuliskan tanggapan itu dalam 15 cuitan, berikut cuitan Akhmad Sahal:

1. Bismillahirrahmanirrahim. Berikut adalh kultwitku menanggapi pernyataan @rockygerung di ILC soal "fiksi" dan "kitab suci adalah fiksi." Secara lebih luas, saya mau jg sekalian membahas soal "RG, filsafat, dan politik."

2. Pembasahan saya akan saya bagi menjadi tiga bagian. Pertama, soal makna fiksi yg ditawarkan RG. 2. Pernyataan Rocky "Kitab suci adalah fiksi." 3. Soal RG, Filsafat, dan antipatinya thdp Jokowi.

3. Di ILC, RG menyerukan pemulihan nama baik kata "fiksi." Fiksi, mnrt RG, bermakna mengaktifkan imajinasi. "Fiksi" lawan katanya realitas, bukan fakta. Fiksi itu baik, yg buruk itu fiktif. Fiktif di mata RG = kebohongan. Tp saat ini, kata RG, fiksi dibunuh oleh politisi.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Akhmad SahalRocky GerungIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved