Dahnil Anzar Simanjutak: Soal HAM, Pak SBY Lebih Maju Dibandingkan Jokowi
Dahnil Anzar Simanjutak mengatakan jika dalam penanganan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), SBY lebih maju dibanding Jokowi.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak membandingkan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut tampak dari unggah akun Twitter Dahnil Anzar Simanjutak yang diunggah pada Rabu (11/4/2018).
Dahnil Anzar Simanjutak mengatakan jika dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), SBY lebih maju dibanding Jokowi.
Hal tersebut lantaran SBY berani membentuk TGPF Munir.
Sementara Jokowi dalam menyelesaikan kasus Novel Baswedan dianggap abai.
• Mahfud MD: Bisa Membaca Quran Tak Perlu Jadi Syarat untuk Capres, Sesuai Konstitusi Saja
@Dahnilanzar: Dalam hal kasus pelanggaran HAM, Presiden @SBYudhoyono agaknya lebih maju dibandingkan Pak @jokowi.
Pak SBY berani membentuk TGPF Munir, walaupun perlu dikritik komitmen tersebut tdk tuntas dikawal sampai pada aktor utama.
Sayangnya, Pak Jokowi membentuk TGPF saja abai.
• Fahri Hamzah: Saya Tak Mudah Disingkirkan dan Bukan Orang yang Gila Hormat
Dahnil Anzar juga menyampaikan kekecewaannya kepada pihak kepolisian dan pemerintah lantaran kasus Novel Baswedan yang saat ini genap 1 tahun, tak juga kunjung usai.
Ia menyatakan jika presiden dan polisi hanya memberikan janji-janji dalam kasus ini.
Dahnil Anzar Simanjutak menganggap jika ada yang ganjil dengan kerja pihak kepolisian.
Tak hanya itu, Dahnil juga menyebut jika pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kehilangan integritas dan nyali.
"11 April 2017, subuh hari seusai shalat subuh, Novel Baswedan disiram air keras oleh teroris suruhan bandit tanpa hati yg penuh dendam dan benci.
• Buka Posko JOIN, PKB Resmi Usung Jokowi-Cak Imin Sebagai Capres-Cawapres 2019
Kini, satu tahun sudah berlalu, Polisi tak kunjung menangkap siapa pelaku dan aktor dibelakang serangan tsb, Presiden tak peduli.
Subuh hari, aku terperanjat mendengar kabar dari rumah Novel Baswedan.
Dia disiram air keras. Mengerikan.
Teror terhadap agenda pemberantasan korupsi tak henti.
Pak @jokowi hari ini tepat subuh tadi, satu tahun lalu Novel Baswedan disiram air keras oleh teroris suruhan bandit politik.
• Fotonya Saat Lari Telanjang Dada Kejar Jokowi Viral, Ariyanto Beri Pengakuan Sebenarnya
Dan terang itu simbol teror terhdp agenda Pemberantasan korupsi.
Dan,bapak pasti tahu bahwa ada yg ganjil dengan kerja polisi,pun demikian dg sikap bapak.
Sementara Presiden dan Pak Polisi hanya berjanji.
Pimpinan @KPK_RI pun tidak jelas sikapnya terkait dg penyiraman air keras terhadap Novel, tergambar terang mrk takut, sehingga untuk sekedar menyuarakan TGPF saja mrk takut.
Mohon maaf, Pimpinan KPK kali ini bagi saya kehilangan nyali dan integritas.
• Fahri Hamzah: Pagi Ini Saya Mendapat Rekaman Ceramah Tentang Saya yang Isinya Fiksi Semua
Dalam hal kasus pelanggaran HAM, Presiden @SBYudhoyono agaknya lebih maju dibandingkan Pak @jokowi.
Pak SBY berani membentuk TGPF Munir, walaupun perlu dikritik komitmen tersebut tdk tuntas dikawal sampai pada aktor utama.
Sayangnya, Pak Jokowi membentuk TGPF saja abai," tulis Dahnil Anzar Simanjutak.
Diberitakan sebelumnya, kasus NOvel Baswedan berawal ketika dirinya pada 11 April 2017 pukul 05.10 WIB usai menjalankan ibadah salat subuh berjamaah di Masjid Al- Ikhsan, Kelapa Gading Jakarta Utara, Novel dihampiri 2 pria tidak dikenal yang menggunakan sepeda motor dan menyiramkan air keras hingga mengenai muka Novel.
Novel Baswedan kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Jakarta Eye Center.
Meski telah sempat merilis sketsa wajah pelaku pada 2017 silam, hingga kini pelaku pelaku penyiraman tersebut belum terungkap. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Ditanya Kenapa Jokowi Janjikan Stop Utang? Rustam Ibrahim: Namanya Juga Kampanye, Melebih-lebihkan