Demokrat Tantang Jokowi dan Sri Mulyani Buka Data Utang: Mulut Penuh Muslihat dan Retorika
Jokowi mengaku saat dilantik ia diwarisi utang sebesar Rp 2.700 tiliun dari pemerintahan sebelumnya.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kembali mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait data utang negara.
Pantauan TribunWow.com, hal itu tampak dari unggahan Ferdinand Hutahaean pada Senin (9/4/2018).
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan dengan membuka data utang, semua akan transparan dan tidak menjadi fitnah.
Diketahui, Jokowi sempat membuat pernyataan jika ketika dirinya menjabat, ia diwarisi utang sebesar Rp 2.700 tiliun dari pemerintahan sebelumnya.
Nilai itu kemudian terus membengkak akibat adanya bunga.
• Pertemuannya dengan JK dan Yenny Wahid Dikaitkan Pilpres, Mahfud MD Ngaku Mereka Bersepakat Buat Ini
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan Center atau GK Center di Bogor, Jawa Barat.
"Saya dilantik utangnya sudah Rp 2.700 triliun. Saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp 250 triliun. Kalau 4 tahun sudah tambah 1.000," kata Jokowi.
"Ngerti nggak ini?" sambung Jokowi.
Jokowi kemudian meminta masyarakat untuk berpikir jernih terkait isu utang negara selama dia memimpin.
Jokowi menegaskan tidak mungkin menambah utang negara dalam jumlah besar.
"Supaya ngerti, jangan dipikir saya utang segede itu. Enak aja," ujarnya.
• Top 5 News Jokowi! Ngaku Diwarisi Utang Rp 2.700 T hingga Tanggapan Para Tokoh Soal Pidatonya
Menurut Ferdinand Hutahaean, menyalahkan utang pada pemimpin sebelumnya merupakan hal yang konyol.
"Pemerintah tidak perlu sibuk gunakan pendukung dan buzzer untuk membentuk opini seolah Jokowi bukan penyebab naiknya utang luar negeri saat ini,