Breaking News:

Pidato Jokowi: Susah Nggak Apa-apa, Jangan Manja, Kerja Keras, Ada Titik Terang yang Kita Tuju

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidatonya saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan Center atau GK Center di Bogor, Jawa Barat.

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
scmp.com
Presiden RI Jokowi Widodo 

TRIBUNWOW.COM -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidatonya saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan Center atau GK Center di Bogor, Jawa Barat.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Youtube KOMPASTV, yang diunggah pada Sabtu (7/4/2018).

Saat itu, Jokowi memaparkan kondisi negara, dan menanggapi soal pidato Prabowo yang menyebut Indonesia bubar di tahun 2030 serta segala tudingan yang menyudutkan dirinya.

Tak hanya itu, Jokowi juga menegaskan soal berita dan isu yang menyudutkannya terutama soal PKI dan tenaga asing.

"Pemimpin itu harus tahan banting, harus kerja keras, harus berusaha, jangan berbicara pesimis 2030 bubar, pemimpin itu harus memberikan optimisme pada rakyatnya, pemimpin itu harus memberikan semangat pada rakyatnya, meskipun tantangannya berat, tantangannya tidak gampang" ujar Presiden Jokowi dengan suara lantang dan mengacungkan jarinya keatas.

Tanggapi Gaya Pidato Jokowi, Andi Arief: Mulai Ngamuk, Hindari Emosi

Setelah itu, Jokowi memberikan tanggapannya soal isu yang menyebut rakyat Indonesia makin susah.

"Memang mungkin ada yang banyak yang berbicara kalau kita pahit, nggak apa-apa pahit, Memang mungkin ada yang banyak yang berbicara kalau kita susah, nggak apa-apa kita susah, tapi kita melihat ada titik terang yang kita tuju, nggak bisa kita manja, nggak bisa kita malas-malas lalu menjadi negara kuat, nggak bisa," ujar Jokowi.

Kemudian, Jokowi memaparkan soal tudingan sekelompok orang yang menyebut dirinya antek-antek asing.

"Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya, Jokowi itu antek asing, gagal, hilang, ganti lagi antek aseng, gagal lagi, kemudian ganti isu PKi, saya jawab saat itu, PKI tahun 1965 dibubarkan, saya baru 3 tahun, masak ada PKI balita, ini isu apa, nggak beradab seperti itu." ujarnya disambut sorakan hadirin di acara tersebut.

Beberapa waktu lalu, Jokowi mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi dengan hoaks dan fitnah yang bertebaran di media sosial jelang pemilihan kepala daerah.

Setelah itu, Jokowi pun bercerita bahwa dirinya juga menjadi korban hoaks.

"Ada yang menyampaikan suara di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah seperti itu, coba," kata Jokowi. Jokowi menilai, fitnah tersebut lucu dan tak masuk akal. Sebab, PKI sudah bubar pada tahun 1965. Sementara Jokowi sendiri lahir pada 1961. "Baru umur tiga tahun. Masa ada PKI umur tiga tahun? Masa PKI balita?" kata Jokowi.

Pidato Jokowi disebut Tiru Gaya Prabowo saat Tanggapi Indonesia Bubar 2030

Adapun, yang membuat Jokowi bertambah heran, ada saja masyarakat yang masih mempercayai isu tersebut.

Kepala Negara pun mengaku kerap merasa marah dengan tudingan yang tak berdasar tersebut.

"Ini bagaimana, kadang-kadang ya jengkel tapi cari orangnya enggak ketemu-ketemu. Awas kalau ketemu, tak (saya) 'gebuk' betul itu," kata Jokowi, yang kemudian disambut tepuk tangan warga.

Terkait isu Indonesia bubar 2030, hal itu bermula dari pidato Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo.

Gaya Sarwendah di Sawah Tanpa Alas Kaki hingga Penampilan Anang Terima Tamu di Rumah Jadi sorotan

"Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," imbuhnya.

"Saya sampaikan ke lingkungan kita untuk kita waspada jangan kita anggap enteng persoalan karena ya seperti itu dari awal lahirnya republik kita, sudag banyak gang iri sama kekayaan kita," kata Prabowo saat ditemui di Hotel Milenium Sirih, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Prabowo menilai banyak pihak asing yang siap merampok kekayaan sumber daya alam Indonesia jika masyarakat tidak berhati-hati. Prabowo mengingatkan rakyat untuk tetap waspada akan jajahan pihak asing.

Diminta Tanggapi Pernyataan TGB soal Bantuan Menteri Susi di Aksi 411, Mahfud MD: Nggak Penting

"Mereka inginnya menjadi kaya dari kita, kita disuruh miskin terus jadi ini fenomenaya kalau gak percaya sama saya dan gak mau dengar ya enggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa, saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya," kata Prabowo.

Rupanya, hal itu Prabowo kutip dari novel yang berjudul 'Ghost Fleet' (2015) karya P. W. Singer dan August Cole.

Prabowo mengatakan novel tersebut merupakan tulisan skenario oleh ahli-ahli intelegen startegis di Amerika.

"Ghost Fleet ini novel tapi ditulis dua ahli strategis dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu, mereka ramalkan tahun 2030 Rupublik Indonesia sudah tidak ada lagi," kata Prabowo. (TribunWow.com/Woro Seto)

Fahri Hamzah Lapor ke Jokowi soal Kerusakan Kehidupan hingga Ferdinand Hutahaean Sebut Negara Kejam

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JokowiBogorPrabowo Subianto
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved