Beberapa Situasi Ini Sebabkan Hubungan dengan Sahabat 'Putus'
Kata 'putus' tak hanya berlaku bagi pasangan, namun juga terhadap hubungan persahabatan
Editor: Kurnia Aji Setyawan
Persahabatan mengorbankan waktu dan tenaga. Hubungan persahabatan yang berharga adalah memiliki waktu yang berkualitas (quality time) bersama serta membutuhkan timbal balik positif terhadap masing-masing individu.
Misalnya, jangan sampai sahabatmu merasa dirinya lebih sering berjuang untuk menghampirimu di tempat kerjamu, ketimbang kamu yang menghampirinya terlebih dahulu.
Hal-hal yang berat sebelah seperti itu akan membuat seseorang merasa dimanfaatkan, tidak dihormati dan tidak disayangi.
3. Afiliasi dan Gaya Hidup
Persahabatan biasanya dibangun karena adanya suatu keterkaitan.
Misalnya menyukai sesuatu yang sama atau sama-sama merupakan karyawan baru di sebuah perusahaan.
Meski begitu, setiap orang berubah. Persahabatan bisa berlanjut seiring berjalannya waktu dan tumbuh lebih kuat.
Namun perubahan kebiasaan, gaya hidup, bahkan pilihan politik bisa perlahan menjauhkan kita dari para sahabat.
Pada intinya, kita dan sahabat sudah berada pada konteks kehidupan yang berbeda dan konteks kehidupan yang berbeda tersebut bisa mengubah hubungan persahabatan seseorang.
4. Jarak dan Koneksi
Jarak menjadi konteks utama yang bisa merenggangkan hubungan persahabatan.
Tapi, apakah perbedaan jarak antar kota atau antar negara otomatis membuat persahabatan luntur? Tentu tidak. Sebab masih ada teknologi seperti fitur chat, media sosial dan lainnya yang bisa menghubungkan kita dengan para sahabat.
Namun, seringkali seseorang tak punya banyak waktu atau kemauan untuk terlalu banyak berhubungan lewat teknologi.
Jika itu terjadi, maka jarak memang benar-benar bisa 'membunuh' sebuah hubungan persahabatan.
5. Ekspektasi