Cak Imin Dimarahi Ketika Berkunjung ke Rumah Buya Syafii Maarif
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berkunjung ke kediaman Buya Syafii Maarif di Nogotirto, Gamping, Sleman, Minggu, 1/4/2018
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Cak Imin menyebut ada tiga poin nasihat dari Buya kepada dirinya.
Yakni umat Islam harus terus melakukan konsolidasi agar jangan sampai menjadi korban kenyataan yang ada di Timur Tengah.
Islam Indonesia harus jadi kekuatan baru yang mewarnai kehidupan Islam dunia.
Lalu agenda nasional konsolidasi demokrasi, harus dimulai dari tokoh-tokoh.
Dan politisi harus ambil peran yang lebih serius menyangkut demokrasi yang liberal dan politik uang.
"Kita diminta menangani dengan baik," kata Cak Imin.
Populer: Sosok Ini Beberkan Siapa yang Dimaksud oleh Prabowo Sebagai Elit Bermental Maling
Kemudian yang ketiga, lanjutnya, Buya Syafii meminta politisi harus naik kelas dari politisi menjadi seorang negarawan.
"Nah dari sini saya bertekad bismillah jadi negarawan," kata Cak Imin.
Sementara Buya Syafii Maarif menjelaskan kehadiran Cak Imin hanya sebatas untuk bersilaturahmi antara anak muda dengan orang tua.
Buya pun tak berkomentar mengenai sosok pribadi dari Cak Imin.
Meski begitu, Buya Syafii menjelaskan diharapkan pada Pemilu 2019 tidak terjadi calon tunggal dan hanya melawan kotak kosong.
Jika hal tersebut terjadi bisa dikatakan demokrasi tidak sehat dan dikhawatirkan bisa memunculkan peluang otoriter.
"Saya tidak setuju calon tunggal, harus ada pengimbangnya. Kayak bupati atau wali kota melawan kotak kosong, itu nggak enak," kata Buya.
"Walaupun yang akan maju tidak akan menang, tapi demi demokrasi harus ada yang mengimbangi," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Cak Imin: Sebagai Politisi Saya Banyak Dimarahi Buya Syafii Ma'arif"