Pilpres 2019
PKB Buka Suara Soal Pemerintahan Jokowi dan Pilpres 2019, 100 Persen Puas Jika Cak Imin Digandeng
PKB puas 100 persen kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo jika Cak Imin digandeng sebagai Cawapres.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga kini belum memutuskan dukungannya dalam pemilihan presiden 2019.
Meskipun demikian Ketua DPP PKB Lukman Edy mengatakan prioritas utama partainya saat ini yakni menjajaki komunikasi dengan presiden Joko Widodo untuk masuk dalam koalisi pada Pemilu mendatang.
"Tetap prioritas bersama dengan pemerintah yang sekarang, karena memang kita itu, PKB punya komitmen yang tinggi untuk menjaga koalisi pemerintah itu tetap solid. Kalau misalnya bisa dua periode kenapa mesti ganti," kata Lukman dalam diskusi di Kawasan, Cilkandak, Jakarta Selatan, Jumat, (30/3/2018).
Populer: Ungkap Kelebihan, Ketum PKB Cak Imin Bilang Jokowi Rugi Jika tak Pilih Dirinya Jadi Cawapres
Puas dengan kepemimpinan Jokowi
Apalagi menurut Lukman berdasarkan evaluasi partainya, pemerintahan Jokowi-JK cukup memuaskan dan mampu mendapatkan kepercayaan publik.
Hanya saja PKB menurut Lukman menyarankan Jokowi untuk memprioritaskan agenda keumatan serta menyarankan untuk memilih cawapres dari kalangan nasionalis religius.
"Prioritas utama kita adalah agenda keumatan. Begitu misalnya Jokowi pertama menjadikan prioritas soal-soal agenda keumatan ke depan dalam visi misinya kemudian yang kedua merekrut tokoh islam moderat, nasionalis religius maka memungkinkan bagi PKB tetap bergabung," katanya.
100 persen puas jika Jokowi gandeng Cak Imin
Lukman sendiri mengaku 50 persen saat ini PKB puas dengan Joko Widodo.
PKB akan lebih puas bila Jokowi menggandeng Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang merepresentasikan nasionalis religius.
"Kita, poin nomor satu aja puas kita. 50 persen kita puas. 50 persen lagi kalau Cak Imin digandeng tambah puas kita," katanya.
Populer: Mengisi Waktu Libur, Jokowi Bersama Keluarga Makan Soto Gading di Solo
Para menteri jalin komunikasi
Selain itu Lukman mengatakan bahwa empat menteri PKB yang duduk di kabinet kerja Jokowi-JK, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir terus berkomunikasi dengan Jokowi menyampaikan pesan dari PKB.
"PKB punya empat orang menteri yang komunikasi intensif dengan pak Jokowi dan timnya pak Jokowi ada pak Hanif, ada pak Eko, ada pak Nasir, ada pak Imam itu secara pribadi," kata Lukman.
Lukman Edi pun menyebut Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pun terus menjalin komunikasi dengan Jokowi.
"Kemudian Cak Imin secara pribadi sendiri juga tidak ada penghalang (barrier), untuk terus berkomunikasi dengan jokowi," katanya.
Adapun komunikasi yang disampikan keempat menteri PKB tersebut yakni presiden Jokowi harus memperhatikan agenda keumatan.
Populer: Soal Cak Imin yang Diisukan Jadi Pendampingnya di Pilpres 2019, Begini Tanggapan Jokowi
Cawapres kalangan religius
Selain itu Jokowi disarankan untuk memilih Cawapresnya dari kalangan nasionalis religius.
"Menurut saya pesan-pesan bahwa agenda keumatan dan pesan-pesan supaya pak jokowi menggandeng tokoh nasionalis religius itu tersampaikan," ujarnya.
Menurut Lukman, PKB menyarankan Jokowi memilih Cawapresnya yang nasionalis religius, karena Jokowi merepresentasikan nasionalis sekuler.
Jokowi menurut Lukman harus merespon meningkatnya populisme Islam sekarang ini.
"Apalagi kan serangan-serangan terhadap Jokowi kan termasuk isu-isu soal umat, soal islam. Nah ini berbahaya bagi jokowi kalau misalnya tidak mengantisipasi dan tidak mengambil poin itu melakukan konsolidasi internal," katanya. (*)