Kenang 1 Tahun Meninggalnya Sang Ayah, Tasya Kamila Tuliskan Kalimat Panjang Penuh Haru
Tasya Kamila tuliskan kalimat haru guna kenang ayahnya yang meninggal satu tahun lalu.
Penulis: Bima Sandria Argasona
Editor: Bima Sandria Argasona
TRIBUNWOW.COM - Mantan penyanyi cilik, Tasya Kamila mengenang satu tahun kepergian ayahnya.
Hal tersebut diketahui dari unggahan Tasya di akun Instagramnya, pada Sabtu (24/3/2018).
Dalam foto yang diunggah Tasya tersebut, ia sedang berfoto bersama sang ayah.
Mereka berfoto bersama di Columbia University, tempat di mana Tasya sekarang mengenyam pendidikan masternya.
BACA: Ayahnya Lakukan Aksi Berbahaya hingga Kritis, Anak Limbad Tuliskan Curhatan
Dalam keterangan foto, Tasya menuliskan sebuah kalimat panjang.
Ia menceritakan bagaimana ia dulu menerima kabar duka dari ibunya.
Tasya mengaku jika ibunya dulu sempat menelepon beberapa kali untuk memberikan kabar duka tersebut, namun Tasya menolak teleponnya.
Hingga suatu ketika Tasya membuka pesan dari ibunya dan ia hanya bisa membeku saat membacanya.
Isi pesan tersebut mengabarkan jika sang ayah telah meninggal dunia.
Padahal baru lima hari sebelum kepergiaannya, sang ayah mengantarkan Tasya ke bandara saat ia akan kembali ke Amerika Serikat.
BACA JUGA: Unggah Foto sedang Angkat Barbel, Kaos yang Dikenakan oleh Agus Yudhoyono Jadi Sorotan
"March 24, 2017. A year ago.
I pulled an all-nighter the night before for my homework, so when my mom called me at 6 am in the morning, I didn't answer it. My phone kept ringing, I kept on rejecting the calls.
A few moments later, the doorbell rang.
I couldn't help but to open my eyes.
I took a glimpse on my phone besides me. There were missed calls, and a text from my mom. I opened it... I froze and stared at what she had written.
It was only one line, one simple sentence; but I couldn't process that information, especially with the loud noise from the persistent bangs on the door.
POPULER: Raffi Ahmad Ngaku Kangen Acara Dahsyat, Anji: Gue Kangen Masa-masa Dahsyat Masih Acara Musik
I walked to the door, opened it, and there my friend was. I still remember when she said "Tasya, your mom just called..." -- but that was all I heard.
She didn't really have to finish her sentence, because I came to realize that it really happened.
I lost my beloved father.
He passed away only five days after I held his hands when he took me to the airport. I never saw him again, I couldn't even attend his funeral.
Papa, I call your name in my prayers.
I miss you, I miss our discussions, I miss hearing out your ideas and annoy you by playing the devil's advocate.
I need you more than ever, I need your guidance.
BACA: 4 Potret Tantri Kotak Kenakan Hijab hingga Jidat Lucinta Luna Jadi Sorotan Saat Tanpa Make Up
But I know that it's time to grow and rely on my own intuition, and pray for the best.
Nevertheless, I will always be your youngest baby who will forever miss your fatherly love and your wisdom.
Allahummagfirllahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu, wa adkhil hul jannat," tulisnya.
"24 Maret 2017. Setahun yang lalu.
Saya baru saja menyelesaikan tugas kuliah saya, jadi ketika ibu saya menelepon saya jam 6 pagi, saya tidak menjawabnya.
Telepon saya terus berdering, saya terus menolak panggilan. Beberapa saat kemudian, bel pintu berbunyi.
Saya tidak bisa membukanya, namun akhirnya saya membuka mata saya.
Saya melirik ponsel saya selain saya.
BACA JUGA: Mantap Berhijab, Begini 5 Potret Penampilan Terbaru Dari Istri Ananda Omesh
Ada panggilan tidak terjawab, dan teks dari ibuku. Saya membukanya ... Saya membeku dan menatap apa yang telah ditulisnya.
Itu hanya satu baris, satu kalimat sederhana; tetapi saya tidak dapat memproses informasi itu, terutama dengan suara keras di luar pintu.
Saya berjalan ke pintu, membukanya, dan di sana ada teman saya. Saya masih ingat ketika dia berkata "Tasya, ibumu baru saja menelepon ..." - tapi hanya itu yang saya dengar.
Dia tidak benar-benar harus menyelesaikan kalimatnya, karena saya menyadari bahwa itu benar-benar terjadi.
Saya kehilangan ayah saya yang tercinta.
Dia meninggal hanya lima hari setelah aku memegang tangannya ketika dia membawaku ke bandara.
Saya tidak pernah melihatnya lagi, saya bahkan tidak bisa menghadiri pemakamannya.
Papa, aku memanggil namamu dalam doaku.
BACA: Berendam di Curug Sawer Majalengka, Foto Agus Yudhoyono Ini Bikin Salah Fokus
Saya merindukanmu, saya merindukan diskusi kami, saya rindu mendengar ide-ide Anda dan mengganggu Anda dengan bermain.
Saya membutuhkan Anda lebih dari sebelumnya, saya membutuhkan bimbingan Anda.
Tetapi saya tahu bahwa sudah waktunya untuk tumbuh dan mengandalkan intuisi saya sendiri, dan berdoa untuk yang terbaik.
Namun demikian, saya akan selalu menjadi bayi bungsu Anda yang selamanya akan merindukan kasih ayah dan kebijaksanaan Anda.
Allahummagfirllahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu, wa adkhil hul jannat," tulisnya.
Netter yang membaca tulisan Tasya memberikan tanggapan lewat kolom komentar.
BACA JUGA: Berpose Tiduran bersama Boneka Beruang, Foto Shandy Aulia Jadi Sorotan
@riikafitriana: Ya Allah jadi netes air mata. Teringat Alm. Bapak. Kita sama Syaa, ditinggal pas kita sedang tak didekatnyaaa. Ngerti banget gimana kangennya kamuu ke Papa Semoga kita senantiasa tabah dan dikuatkan. Alfatihah untuknya yang Tercinta.
@mu_hafid: I know you are a strong lady...always keep him in your prays... Alfatihah utk papa. (*)