Soal Pidato Prabowo bahwa Indonesia Bubar Tahun 2030, Kesimpulan Dede Budhyarto Jadi Sorotan
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan jika Republik Indonesia sudah tidak akan ada lagi di tahun 2030.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan jika Republik Indonesia sudah tidak akan ada lagi di tahun 2030.
Hal ini ia ungkapkan dalam acara Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra yang diunggah dalam akun resmi Gerindra, Senin (19/3/2018).
Mendengar pidato tersebut, pegiat media sosial Dede Budhyarto memberikan kesimpulan yang lantas menjadi sorotan.
Dilansir Tribunwow.com dari akun Twitter @kangdede78 dirinya menuliskan cuitan:
"Dalam sebuah pidatonya Ketum @gerindra mengatakan, Memprediksikan thn. 2030 Indonesia akan bubar.
Sederhana saja, pilih @prabowo NANTI thn.2030 saja biar NKRI tercinta ndak Bubar, 2019 tetep kita pilih Jokowi, setuju yah!!"
Unggahan Dede lantas menjadi viral, setidaknya sudah mendapat lebih dari 150 tanggapan dari netizen.
Dede juga menyarankan kepada Prabowo untuk memberikan optimis, bukan justru menyebarkan ketakutan.
"Saran saya buat anda Pak @prabowo berikanlah semangat, Optimistis kepada generasi penerus bangsa, bukan justru menebar ketakutan dgn mengatakan 2030 Indonesia akan bubar."
BACA Surat Terbuka dari Pegiat Media Sosial Ulin Yusron kepada Amien Rais: Pak Tua Sudahlah
Dikabarkan sebelumnya, Prabowo dalam video yang diunggah tersebut tengah mengenakan baju putih dan berpeci.
Prabowo tampak semangat dan menggebu-gebu dalam menegaskan pidatonya.
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini," ucap Prabowo.
"Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," imbuhnya.
Prabowo juga mengatakan bahwa meyoritas kekayaan bangsa Indonesia dikuasai oleh segelintir orang saja.
"Elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa."
"Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa."
"Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa."
"Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!"
"Semakin pintar! Semakin tinggi kedudukan! Semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi."
BACA Soal Amien Rais Tuding Jokowi Pengibulan, Addie MS: Aku Suka Ketegasan Pak Luhut Ini!
Dalam keterangan video tersebut, Partai Gerindra juga menuliskan ajakan untuk melawan koruptor dan komprador.
Yakni mereka yang mengambil uang rakyat dan membiarkan penjarahan kekayaan Indonesia untuk dikirim ke luar negeri.
"Sudah berkali-kali Prabowo Subianto mengingatkan, bahwa negara ini kaya namun miskin karena para elit kita membiarkan para komprador menguasai sumber daya alam Indonesia.
Bahwa mereka, para elit, seakan menutup mata dan telinganya ketika banyak rakyat Indonesia berteriak kelaparan, para ibu berteriak susahnya akses kesehatan yang layak, mahalnya pendidikan yang bermutu.
Pantaskah mereka dipilih kembali? Pantaskah mereka kita biarkan terus menjarah hasil bumi nusantara?
Mari kita pertahankan momentum peperangan melawan koruptor dan komprador.
Koruptor adalah mereka yang mengambil apa yang sudah menjadi uang rakyat untuk perut sendiri.
Komprador adalah mereka yang membantu menjarah, atau membiarkan penjarahan serta pengiriman kekayaan alam nusantara ke luar negeri - Prabowo Subianto," sebagaimana tertulis dalam keterangan video.
Simak video selengkapnya di bawah ini. (TribunWow/Dian Naren)