Sentil Jokowi, Addie MS hingga Sri Mulyani, Gerindra Berikan Data soal Utang: Jangan Terlena
Catatan penting yang disampaikan oleh Partai Gerindra terkait utang luar negeri Indonesia: menjadi beban rakyat dalam jangka panjang.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Lebih-lebih setelah berakhirnya Program Pengampunan Pajak dan realisasi pendapatan pajak yang masih terus melenceng dari target.
Pemerintah rasanya akan makin sulit merealisasikan Penerimaan Negara yang lebih baik. @jokowi @KemenkeuRI
HEBOH! Bela Jokowi soal Amien Rais, Tsamara Amany Adu Argumen dengan Faldo Maldini: Ahok Juga Menolak
@Gerindra: Di sisi lain, beban jatuh tempo pembayaran utang makin besar.
Lebih-lebih utang tersebut didominasi ULN berjangka panjang.
Tahun ini, beban cicilan utang diperkirakan mencapai Rp 390 triliun.
Tahun depan, diperkirakan naik lagi di kisaran Rp 420 triliun.
@Gerindra: Apakah ini tidak membani APBN @jokowi @KemenkeuRI !?
Ya, jelas memengaruhi! Belum lagi, gap antara realisasi pendapatan dan belanja, sejauh ini masih belum bisa dipecahkan.
@Gerindra: Partai Gerindra di @DPR_RI melalui @HeriGunawan88 sudah berkali-kali mengingatkan mengatakan bahwa @jokowi tidak boleh terlena dengan rasio utang yang disebut-sebut masih aman itu.
Baca: Ridwan Kamil Buka Kaca Mata, Seorang Anak Langsung Berteriak
Kalau dilihat dari trennya, rasio utang terus mengalami kenaikan.
@Gerindra: Tahun 2014, rasio utang sebesar 24,7%, naik tajam pada 2015 menjadi 27,4%.
Kemudian mendaki lagi menjadi 27,9% pada 2016.
Setahun berikutnya naik menjadi 28,2%.
Tahun ini, rasio utang diperkirakan merangkak naik di angka 29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). @KemenkeuRI