Tentara Anak Termuda yang Direkrut Milisi Houthi Meninggal Dunia di Perbatasan Yaman-Saudi
Milisi Houthi di Yaman terus merekrut anak-anak dari warga sipil di medan perang.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Milisi Houthi di Yaman terus merekrut anak-anak di medan perang.
Mereka tak memperdulikan kecaman internasional atas tindakan yang jelas-jelas melanggar hukum dan hak asasi manusia (HAM) tersebut.
Ironisnya, sebagian besar tentara anak-anak ini meninggal dunia di medan perang karena fisik dan psikis mereka yang belum sempurna dan belum siap untuk terjun ke medan perang.
Populer: Pangeran Mohammed bin Salman: Arab Saudi Adalah Sekutu Tertua Amerika Serikat di Timur Tengah
Korban meninggal termuda yang pernah tercatat dalam rekrutan milisi Houthi adalah bocah bernama Mohammed Ahmed Mohammed Abdullah Sabre.
Bocah yang bernasib malang ini baru berusia 13 tahun.
Ia meninggal di kawasan Jizan, perbatasan Arab Saudi dan Yaman.
Sabre diculik oleh milisi Houthi tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Sabre tercatat sebagai siswa kelas lima di sekolah dasar.
Populer: Balas Perbuatan Theresa May, Rusia Mengusir 23 Diplomat Inggris dari Negaranya
Ayah Sabre mengatakan bahwa milisi membawa anaknya tanpa sepengetahuan mereka dan mengembalikan lagi kepada mereka dalam kondisi tak bernyawa.
Menanggapi masalah tersebut, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa dengan suara bulat mengeluarkan pernyataan bahwa Houthi dilarang keras merekrut warga sipil dan anak-anak untuk terlibat perang. (*)