Breaking News:

Tiga Anggotanya Ditangkap atas Kasus Hacking, Begini Sepak Terjang Surabaya Black Hat di Dunia IT

Nama Surabaya Black Hat (SBH) tenar begitu polisi dan FBI menangkap 3 anggotanya terkait kasus peretas alias Hacking.

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Surya/pixabay
Ilustrasi hacker 

TRIBUNWOW.COM, SURABAYA - Nama Surabaya Black Hat (SBH) tenar begitu polisi dan FBI menangkap 3 anggotanya terkait kasus peretas alias Hacking.

Ketiga orang itu berinisial NA, ATP dan KPS. Menurut polisi ketiga orang yang berstatus mahasiswa itu merupakan bagian dari jaringan hacker di mana anggotanya mencapai 600 hingga 700 orang.

Tetapi benarkah itu? Leader dari Surabaya Black Hat, Ramazeta akhirnya angkat bicara.

Ramazeta menuturkan Surabaya Black Hat bukan jaringan peretas tetapi organisasi kepemudaan berbasis IT di Surabaya.

Surabaya Black Hat sendiri berdiri pada tahun 2011. Tak diketahui berapa jumlah anggota Surabaya Black Hat. Saat Surya Malang mencoba mengkonfirmasikan ini Ramazeta memilih tak berkomentar.

Yang jelas, Surabaya Black Hat merupakan organisasi terkodinir. Mereka bahkan memiliki website khusus yang menampung segala macam aktivitas anggotanya.

BACA:  Penampakan Apartemen yang Akan Ditempati Egy Maulana di Polandia, Harga Sewa Rp 11 Juta Perbulan

Selain itu, Surabaya Black Hat juga aktif menggelar berbagai seminar terkait keamanan internet, termasuk juga diskusi soal hacking deface.

Menurut Rama Zeta diskusi tersebut hanya untuk edukasi saja. "Lebih ke prevention dan bukan web orang yang dicoba. Tapi web lokal," kata Rama Zeta saat dihubungi SURYAMALANG.com (Harian SURYA) pada Selasa (13/3/2018).

Rama Zeta menambahkan aktivitas illegal anggota di luar forum bukan tanggung jawab organisasi Surabaya Black Hat.

"Di forum sudah ada peraturannya, bahwa kegiatan hacking deface dan sebagainya adalah tindakan illegal di indonesia dan sudah diatur dalam UU ITE.

Segala tindakan illegal yang dilakukan di luar forum, di luar pertanggung jawaban SBH (Surabaya Black Hat) dan tanggung jawab pribadi," tegasnya.

"Perlu diluruskan Surabaya Black Hat bukan seperti yang diberitakan, bahwa semua anggotanya melakukan hal seperti itu," ungkap Rama Zeta.

Saat dikonfirmasi terkait ketiga anggota itu, Ramazeta memastikan kalau ketiga orang itu merupakan anggota tidak tetap.

Sementara, terkait kasus ketiga orang ini, ia tak mau menganalisa, dia juga tidak bisa membenarkan keuntungan apa yang 3 anggota tersebut dapatkan setelah melakukan hacking.

"Saya belum berani berkomentar karena belum paham masalah aslinya. Saya tidak tahu (soal bayaran yang didapat jika berhasil hacking), mereka tidak pernah mendiskusikan hal ini kepada komunitas," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Tags:
Surabaya Black HatHacker
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved