Media Internasional Soroti Laut Bali usai Penyelam Asal Inggris Temukan Puluhan Sampah Plastik
Postingan seorang penyelam asal Inggris, Rich Horner, menjadi viral di media sosial.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Postingan seorang penyelam asal Inggris, Rich Horner, menjadi viral di media sosial.
Dirinya mengunggah sebuah video pengalamannya saat menyelam di sebuah laut di dekat Nusa Penida, Bali, Indonesia.
Kawasan tempat Horner menyelam itu disebut Manta Point, lantaran banyaknya Ikan Pari Manta yang seering berkumpul di tempat tersebut.
Video yang diunggah Horner pada 3 Maret 2018 lalu itu kini menjadi perhatian dunia.
Mata dunia tertuju pada kebersihan Manta Point yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan indah untuk para biota laut.
Baca: 5 Kota Paling Kecil yang Berada di Indonesia, Kota Kamu Ada?
Mirisnya, dalam video berdurasi 02:34 itu terlihat puluhan sampah plastik yang berada di sekitar ikan-ikan dan terumbu karang yang berjajar indah.
Horner menyelam sendiri sambil memegang kamera melewati tumpukan sampah plastik yang berenang bersama ikan-ikan.

Dirinya juga menjelaskan apa yang dilihatnya secara langsung dan menumpahkan kekecewaannya dalam akun Facebooknya.
"Arus laut membawakan kita sebuah hadiah indah seperti ubur-ubur, plankton, dedaunan, dahan, daun, batang, dll .... Oh, dan beberapa plastik," tulisnya dalam akun facebooknya.
"Beberapa kantong plastik, botol plastik, gelas plastik, lembaran plastik, ember plastik, sikat plastik, sedotan plastik, keranjang plastik, kantong plastik, kantong plastik yang banyak, plastik, plastik, plastik begitu banyak plastik!" lanjutnya.
"Kejutan, mengejutkan, tidak banyak Manta yang ada di stasiun kebersihan hari ini... Mereka kebanyakan memutuskan untuk tidak mengganggu," tambah Horner.
Tak hanya di Facebook, Horner juga mengunggah video itu di akun Youtubenya.
Hingga kini, video tersebut sudah dilihat sebanyak 1,2 juta kali, dibagikan 26 ribu kali dan mendapatkan 1,1 ribu komentar di Facebook.
Video itu juga menarik perhatian dunia setelah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa situs berita internasional, seperti BBC, The Guardian, ABC, Huffington Post, dan masih banyak lagi.