DPP Gerindra: Ketua MCA Bukan Muslim Cyber Sebenarnya, Aparat Tebang Pilih, Politisi Langsung Ramai
Pernyataan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria membuat sejumlah politisi yang hadir di acara Mata Najwa mendadak ramai.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Pernyataan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria membuat sejumlah politisi yang hadir di acara Mata Najwa mendadak ramai.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Youtube Najwa Shihab, dialog yang berdurasi selama 16 menit itu diunggah Rabu (7/3/2018).
Diskusi tersebut bertema "Gelanggang Tinju Jokowi: MCA, Penegakan Hukum atau Alat Politik?"
Dalam diskusi tersebut menghadirikan para narasumber bertarung pendapat soal pengungkapan Muslim Cyber Army antara lain: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate serta Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin.
Adapula dari partai oposisi yaitu, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, Ketua DPP PKS Mardani Ali, Wakil Ketua Umum PAN, Viv Yoga Mauladi.
POPULER: Millendaru Bahas Foto Seksinya hingga Bianca Jodie Mengaku Kejang-kejang Bertemu Aliando Syarief
Diawal acara tersebut, tampak tim Mata Najwa sengaja mengatur tempat duduk para nasarumber yang pro pemerintah dan oposisi pemerintah.
Kemudian Najwa Shihab meminta tanggapan Moeldoko lantaran sebagian masyarakat yang menuding bahwa yang diberantas soal penyebaran hoaks adalah konten-konten yang kerap menyerang pemerintah.
"Iya bagus dong, persoalan ini kalau dibiarkan, ini akan meruska struktur sosial, hati-hati ini, karena masyarakat semua akan kena dampaknya," ucap Moeldoko.
Tak puas dengan jawaban itu, Najwa Shihab menanyakain kembali soal ketegasan pemerintah yang ingin segera mengungkap, "apakah itu alasan karena mereka kerap melontarkan kritik kepada pemerintah jadi mereka adalah sasaran pertama?," tanya Najwa shihab.
"Sebenarnya dikalangan aparat tidak hanya distu bermainnya, jika membawa kerusakan kepada masyarakat harus di sikat." ujar Moeldoko.
"Disikat bahasanya pak?," celetuk Najwa Shihab.
Moeldoko tampak membenarkan dan mengiyakan dengan tegas " iya disikat, nggak ada cara lain".
Kemudian Najwa Shihab melontarkan pertanyaan kembali.
"Jadi itu bagian dari penegakkan hukum yang wajar aja, tanpa ada kepentingan mengapa mereka yang harsu disikat? " Najwa Shihab kembali menggali informasi.