Breaking News:

Fakta Penemuan Arca di Tulungagung, Berawal dari Petunjuk Mimpi hingga Indikasi Adanya Candi Baru

Arca yang diduga sosok Nandiswara yang ditemukan di area hutan Desa Ngreco, Kecamatan Tanggunggunung akhirnya dievakuasi ke Museum Wajakensis.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
surya/david yohannes
Pengelola Museum Wajakensis, Hariyadi saat mengevakuasi arca dari tengah hutan. 

TRIBUNWOW.COM - Arca yang diduga sosok Nandiswara yang ditemukan di area hutan Desa Ngreco, Kecamatan Tanggunggunung akhirnya dievakuasi ke Museum Wajakensis Tulungagung.

Menurut Pengelola Museum Wajakensis, Hariyadi, evakuasi dilakukan, Senin (5/3/2018) pagi.

Proses evakuasi dilakukan bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, disaksikan pihak Koramil Tanggunggunung, Polsek Tanggunggunung dan perwakilan Muspika.

"Sebelumnya juga dibuatkan berita acara peminjaman dari Pak Surani yang menemukan, ke Museum Wajakensis," tutur Hariyadi, Rabu (7/3/2018).

Populer: Tinggal di Lereng Kelud & Berusia 2 Abad, Mbah Arjo Suwito Kerap Didatangi Orang Penting dari Blitar

Arca tersebut kini sudah disimpan di Museum Wajakensis.

Nantinya arca akan diteliti Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan.

"Jadi akadnya kami pinjam dari Pak Surani, bukan diambil alih," tambah Hariyadi.

Namun rencana penelitian arca ini baru bisa dilakukan minggu depan.

Sebab tim dari Trowulan masih meneliti penemuan yoni di Desa Wajak Kidul dan Desa Karangrejo, Kecamatan Boyolangu.

Populer: Mendapat Isyarat Lewat Mimpi, Surani Menemukan Arca dan Benda Purbakala di Puncak Bukit

Indikasi awal adanya candi

Surani, seorang petani menemukan arca, Kamis (22/2/2018) sore.

Kondisi ara rusak di bagian wajah, sehingga sulit dikenali.

Awalnya arca ini dikira Dewa Agastya.

Namun lewat konsultasi dengan sejumlah arkeolog, arca ini diyakini sebagai sosok Nandiswara.

Nandiwara adalah sosok penjaga pintu candi di sebelah kanan.

Nandiswara berpasangan dengan Mahakala yang ada di pintu candi sebelah kiri.

Keberadaan arca Nandiswara ini diyakini sebagai indikasi awal, jika di lokasi penemuan ada sebuah candi.

Apalagi tidak jauh penemuan arca, ditemukan juga tiga buah lumpang.

Lumpang-lumpang itu merupakan alat pelengkap candi.

Populer: Kisah Warga Desa Laen Renun yang Harus Menempelkan HP dan Telinga di Tiang untuk Mencari Sinyal

Surani menunjukkan arca yang ditemukannya.
Surani menunjukkan arca yang ditemukannya. (surabaya.tribunnews.com/david yohanes)

Lewat mimpi

Surani berkisah, malam sebelum penemuan dirinya bermimpi ditemui sosok laki-laki tampan.

Laki-laki itu izin untuk ikut menumpang dengannya.

“Dalam mimpi itu saya sempat tanya rumahnya mana. Terus ditunjukkan ke arah puncak bukit,” tutur Surani.

Puncak bukit itu selama ini biasa digunakan para petani untuk beristirahat.

Masih menurut Surani, bagi orang Jawa mimpi itu dianggap sebagai isyarat adanya benda pusaka.

Keesokan harinya laki-laki asal Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru ini mencari ke puncak bukit yang dimaksud.

Namun hingga menjelang sore, Surani tidak menemukan apa-apa.

Karena kelelahan Surani beristirahat di atas puncak bukit.

Saat itulah Surani melihar sebuah benda yang menyembul di tanah.

“Bentuknya seperti jari kaki, terus saja bongkar pakai tangan. Setelah yakin itu arca, kemudian saya gali dengan cangkul dan linggis,” ujar Surani.

Arca itu kemudian disimpan di dalam gubuk tempatnya tinggal bersama istri.

Butuh upaya ekstra untuk bisa mencapai lokasi penemuan arca.

Letaknya sangat jauh dan hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor jantan, atau motor yang sudah dimodifikasi layaknya trail.

Butuh sekitar 30 menit dari dusun terdekat, dengan medan pegunungan yang terjal dan berdebu.

Kondisi jalan bertambah buruk jika selepas hujan turun.

Sepanjang perjalanan hanya ada kebun jagung, kebun pisang, sesekali jalan tikus yang berbatasan dengan jurang. (*)

Sumber: Surya
Tags:
arcaTulungagungMuseum Wajakensis
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved