Anak Tega Memutilasi Ibu Kandung, Menguburnya di Belakang Rumah dan Sebagian Dibuang di Tong Sampah
Seorang anak tega membunuh ibunya yang tua renta dan mengubur jasadnya di belakang rumah.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Hakim Joseph McGrath menggambarkan hubungan ibu dan anak tersebut sebagai "hubungan yang sengit" dan mengatakan jika Levina "sangat tidak menyukai almarhum".
Helena Levina menggunakan bahasa yang kasar untuk menggambarkan ibunya kepada orang lain atau tetangganya.
"Ibu saya tinggal bersama saya, saya tidak tahan dengan wanita jalang itu. Aku ingin membunuhnya," ucap Levina sebagaimana dikutip TribunWow.com dari AustraliaPlus.
Dua minggu sebelum pembunuhan tersebut, polisi sempat dipanggil ke rumah Levina setelah ibu an anak tersebut bertengkar karena Elle Hromaya memecahkan sebuah hiasan saat membersihkan debu.
Helena Levina mengatakan kepada petugas kepolisian bahwa dia ingin mereka membawa ibunya pergi.
Hakim McGrath mengatakan bahwa pembunuhan itu bukanlah pembunuhan berencana karena hanya ada rentang waktu yang pendek, yakni hanya 90 menit saat putri Levina pergi berjalan-jalan bersama teman-temannya.
Putri Levina juga mengatakan jika ibunya tidak bermaksud membunuh neneknya.
Populer: Bu Maafin Fauzy Isi Panggilan Telepon Misterius dari HP Sang Anak yang Meninggal di Pantai Selatan
Tidak ada penyesalan atau empati
Helena Levina sebetulnya telah dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tahun lalu.
Namun pengacara Levina, Henry Sklarz, mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya mempertahankan argumennya kalau dia tidak bersalah dan berniat mengajukan banding atas keyakinannya itu.
Hakim McGrath mengatakan bahwa Helena Levina tidak menunjukkan penyesalan atau empati, yang dianggap sebagai faktor pencegah dan dapat digunakan untuk mengurangi hukuman terdakwa.
Dia menambahkan bahwa Helena Levina tidak dapat dikategorikan memiliki karakter yang baik, karena sebelumnya dia telah kedapatan mencuri belanjaan.
Penyelidik kejiwaan psikiatri juga menemukan bahwa keadaan mental Helena Levina tidak stabil. (*)