Budi Waseso Ungkap Hobinya, dari Utak-atik Mobil, Berburu, hingga Pelihara Ayam
Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso (58) resmi pensiun sejak 28 Februari 2018.
Editor: Elga Maulina Putri
• Video Seorang Pria di Kaltim Batal Bunuh Diri Setelah Ditakut-takuti Warga soal Buaya
Tidak hanya keahlian berburu, Buwas juga mendapat nilai-nilai hidup dari sang ayahnya.
Nilai-nilai itu antara lain ketekunan dalam menjalani profesi. Dan Buwas mengaku sampai saat ini masih memegang dan menjalani nilai-nilai hidup tersebut.
"Hidup itu kan pilihan, kata ayah saya. Karena kita sudah memilih, kita harus bertanggung jawab. Mau jadi wartawan, mau jadi tukang sate, atau pun tukang sayur, atau tukang ojek, atau mau jadi polisi, tentara, apa saja. Tidak ada pekerjaan yang jelek. Jadi kalo kita sudah memilih profesi, tekuni. Maka keikhlasan yang paling penting," ungkap Buwas mengingat pesan ayahnya.
Menurut Buwas, ada nilai-nilai hidup tersendiri kegiatannya mencuci mobil jeep-nya, yakni menjaga kebersihan sebagian daripada iman.
"Kebersihan itu adalah salah satu iman. Pangkal kesehatan juga. Jadi apapun yang kita bikin itu harus selalu bersih," ujarnya.
Buwas mengakui selama bertugas di Polri dan BNN dikenal punya seabrek kegiatan yang dilakoni sejak shubuh hingga yang tengah malam.
Meski begitu, pria yang telah mengabdi selama 34 tahun itu mengaku tidak merasa kikuk menjalani hari-hari pertama masa pensiun. Itu menurutnya, karena ia menikmati setiap pekerjaannya dan tidak merasa terpaksa.
"Nggak (kikuk), makanya tadi saya bilang, kalau kita bekerja, kita harus menikmati pekerjaan itu. Jangan karena terpaksa," ucap suami dari Retno Setyowati itu.
Selepas pensiun ini ia mengaku bukan berarti tidak ada pekerjaan sama sekali.
Banyak pekerjaan di rumah yang bisa ia lakukan. Menurutnya, ia melakukan itu sebagai bagian dari berolahraga.
"Jadi kalo sekarang ini kan banyak yang bisa saya lakukan, seperti tadi mengecek mobil, terus ngecek yang lain-lainnya, nyuci, nyikat, sambil berolahraga," kata Buwas.
Selain merawat mobil dan berburu, ia juga menyenangi merawat ayam. Bagi Buwas, suara berkokok dari ayam-ayam peliharannya itu membuatnya terasa seperti tengah berada di kampung halamannya, Parenggan, Pati, Jateng.
"Jadi, saya merawat ayam di depan dan di belakang, kadang-kadang kalau pagi, dia berkokok, serasa saya ada di kampung halaman," ucap Buwas.
Di halaman depan rumah mertuanya itu memang tampak tiga sangkar beserta tiga ayam jantan berwarna putih di dalamnya.