Fadli Zon: Muka Jokowi Kerakyatan Tapi Isinya Liberal Kapitalistik, Beda dengan Prabowo!
Program acara Indonedia Lawyers Club mengangkat tema 'Jokowi Semakin Kuat?' yang menghadirkan salah satu narasumber Fadli Zon, Selasa (27/2/2018).
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Program acara Indonedia Lawyers Club mengangkat tema 'Jokowi Semakin Kuat?' yang menghadirkan salah satu narasumber Fadli Zon, Selasa (27/2/2018).
Dalam program acara yang ditayangkan semalam, Fadli Zon banyak mengomentari perihal kepemimpinan Jokowi selama periode ini.
Dilansir Tribunwow.com dari akun Twitter @tvOneNews, Rabu (28/2/2018) dirinya mengatakan:
"Kalo kita melihat konstalasi yang ada sekarang, ya kalau ada pendukung dan yang terakhir PDIP saya kira wajar-wajar saja. Selama ini juga sudah menjadi bagian dari pendukung pemerintah. Dan masih ada lima partai yang belum mendukung Pak Jokowi atau menentukan calon lain.
Kalau kita melihat, peluang untuk itu sangat besar terhadap calon lain. Diantara semua survey, hanya ada dua nama yang kira-kira dianggap kuat dalam konstalasi untuk capres, yaitu Pak Jokowi dan Pak Prabowo."
BACA Top News: Pesta Pernikahan Ricuh karena Mertua hingga Sumber Dana Penyebar Kebencian The Family MCA
Fadli juga menjabarkan apa saja yang menjadi kelemahan di era pemerintahan Jokowi.
"Saya kira ada tiga persoalan mendasar di dalam pemerintahannya Pak Jokowi.
Yang pertama adalah permasalahan infrastruktur. Menggenjot infrastruktur tanpa struktur. Infrastruktur ini hanya beton. Padahal yang menjadi jargon adalah revolusi mental tetapi yang dilakukan pembangunan fisik.
Yang kedua, pencabutan subsidi rumah tangga. Subsidi BBM, subsidi listrik, subsidi pupuk, dll. Tentu ini sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Yang ketiga, pemerintahan Jokowi ini menumpuk utang. Mengakselerasi hutang. Sehingga utang ini mencapai record dalam sejarah republik Indonesia."
BACA Dul Jaelani Jadikan Shafeea Pelarian Rindu hingga Mantan Suami Regina Akui Ucapan Farhat Abbas Benar
Di sela-sela ucapannya tersebut, Fadli juga menghimbau untuk memilih ketua partainya, Prabowo untuk menjadi presiden 2019-2024.
"Pak Jokowi sudah diberi kesempatan untuk melakukan perubahan, tapi perubahannya ke arah yang lebih buruk dari sisi pertumbuhan.
Ini adalah kesempatan kami untuk Prabowo melakukan perubahan. Di Gerindra akan mencalonkan kembali Pak Prabowo, sebagai calon presiden dan Insyallah menang"