Ditanya Fadli Zon soal Prestasi Jokowi, Begini Jawaban dari Nusron Wahid
Program acara Indonesia Lawyers Club mengangkat tema 'Jokowi Semakin Kuat?', Selasa (28/2/2018). Salah satu segmen mengangkat soal prestasi Jokowi.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Program acara Indonesia Lawyers Club mengangkat tema 'Jokowi Semakin Kuat?', Selasa (28/2/2018).
Salah satu segmen mengangkat soal prestasi Jokowi selama menjabat sebagai Presiden RI 2014-2019.
Ditanya perihal prestasi Jokowi, Nusron Wahid menanggapi dengan mengatakan, "lihat rasionya. Lihat penguntukannya dsbnya kalau kita bicara utang. Nah yang kemudian yang kedua, tidak ada permasalahan bangsa yang menjadi polemik dari jaman orde baru hingga sekarng, yang menjadi prestasi Jokowi adalah melakukan proses transformasi bantuan sosial".
BACA Top News: Pesta Pernikahan Ricuh karena Mertua hingga Sumber Dana Penyebar Kebencian The Family MCA
Menanggapi kritikan Fadli Zon yang mengatakan pencabutan subsidi rumah tangga menyusahkan orang-orang, Nusron Wahid mengatakan bahwa fakta tersebut adalah bohong.
"Dari unconditional cash transfer dijadikan cash transfer kok menyusahkan rakyat?. Menyusahkan elit iya, tapi kalo rakyat tidak", tanya Yusron.
"Kita kalau bicara beras sampai pupuk, kita selalu memikirkan bagaimana cara agar bisa subsidi output, bukan input. Ini adalah transformasi. Dari dulu Pak Harto tidak berani melakukan, SBY juga tidak berani melakukan", ujarnya.
Masalah perekonomian Indonesia yang rendah, Nusron mengatakan,"negara mana yang bisa tumbuh dalam konteks bisa bertahan seperti Indonesia?".
BACA Fahri Hamzah: Baru Sekarang Ada Anak Muda Menyebut Idealis Sambil Memuja Pemerintahan
Fadli lantas mengaitkan dengan janji Jokowi saat kampanye yang mengatakan akan menaikkan perekonomian sebesar 7 persen, namun faktanya hanya sebesar 5 persen dan mengatakan hal itu adalah gagal.
"Tidak, saya tidak mengatakannya gagal. Ada beberapa alasan-alasan lain", ujar Nusron.
Karni Ilyas selaku host menengahi mereka dengan berujar, "mungkin bukan gagal. Hanya akan tercapai gitu".
Tak hanya sampai disitu, Nusron juga mengaitkan pada negara-negara anggota OIC lainnya.
"Sekarang saya mau tanya, di negara OIC mana yang bisa mencapai tingkat pertumbuhan yang maksimal di era ekonomi global yang trennya sedang turun?", ujarnya.
BACA Panas! Ruhut Sitompul Adu Mulut dengan Ferdinand Hutahaean soal Calon Presiden dari Partai Demokrat