2 Jenazah Dibiarkan Tergeletak di Sawah, Warga Percaya Orang Mati Tersambar Petir Bisa Hidup Lagi
"Sudah ada firasat mulai berangkat. Rasa khawatir dan takut sudah ada sejak pagi hari. Tapi saya tetap berangkat bantu orang tua," ungkap Jenek.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Sontak mereka tumbang. Jerit tangis pun ia dengar.
Beberapa saat kemudian, anaknya, Wayan Sujana datang memberikan mereka pertolongan.
"Lima hari sebelum kejadian, kelapa di sawah disambar petir. Itu hampir kena sapi. Daerah itu sering ada petir saat hujan lebat," imbuh Jenek.
Sementara itu, Wayan Miasa (23), yang merupakan keponakan Jenek juga mengaku hanya ingin cepat-cepat pulang ke ruamahnya.
Pikirannya terus tertuju dengan keluarganya meski ia tidak tahu dengan tragedi tersebut.
"Saya kerja di SPBU Gianyar. Karena ada dorongan untuk pulang, akhirnya pulang sore hari. Baru sampai di rumah, dapat informasi bibi dan kakek saya meninggal disambar petir," kata Miasa.
Sampai di rumah, Miasa langsung menuju lokasi untuk memastikan informasi tersebut.
Tujuh korban sudah dibawa ke Puskesmas Kubu. Sedangkan jenazah I Wayan Tebeng (70) dan Bawak (35), dibiarkan di lokasi hingga pagi kemarin.
"Keyakinan di kampung saya, kalau ada orang mati karena disambar petir bisa-bisa hidup kembali. Yang penting jenazah belum disentuh orang. Tadi pagi, jenazah sudah di bawa ke rumah," kata Miasa. (*)
Berita ini telah tayang di TribunBali.com dengan judul: 2 Mayat Sempat Dibiarkan Tergeletak di Lokasi, Wayan Miasa Sebut Alasan Mengejutkannya Ini