Kisah Jokowi dan Megawati tentang NTT dan Sejarah Pancasila
Ketika dibuang oleh penjajah Belanda di Ende, NTT, Proklamator RI Bung Karno memahami ke-Indonesia-an.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Ketika dibuang oleh penjajah Belanda di Ende, NTT, Proklamator RI Bung Karno memahami ke-Indonesia-an.
Di kota itu, Bung Karno melakukan perenungan sehingga melahirkan gagasan Pancasila sebagai dasar berdirinya Negara Indonesia.
"Pancasila memastikan kita tak membedakan setiap warga negara atas status sosial, agama, jenis kelamin. Indonesia bukan hanya untuk orang Jawa, orang Batak, orang Minang, atau orang NTT sendiri. Tapi untuk semuanya. All for one and one for all," jelasnya.
"Di NTT lah Bung Karno menemukan bahwa Indonesia bukanlah negara agama tapi negara kebangsaan, yang menyembah Tuhan dengan cara masing-masing. Ketuhanan yang dimaksudkan adalah ketuhanan tanpa egoisme agama, penuh toleransi dan penuh nilai kemanusiaaan."
"Bukan ketuhanan yang menganggap yang lain sebagai musuh. Ketuhanan yang dimaksud adalah yang berbudi pekerti, ketuhanan yang mencintai sesama."
Hasto menegaskan, NTT adalah wilayah yang dikenal setia dan loyal terhadap PDI Perjuangan sebagai saluran aspirasi politiknya.
"Maka kami sampaikan salam dari Ibu Megawati dan Pak Jokowi. Salam," kata Hasto. (*)
Berita ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Dialog Megawati dan Presiden Jokowi Tentang Nusa Tenggara Timur