Soal Kartu Kuning Jokowi, Najwa Shihab Bikin Puisi, Mendadak Jadi Kontroversi Netizen
Puisi yang dibuat Najwa Shihab soal Kartu Kuning Jokowi mendadak jadi kontroversi netizen.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Program Mata Najwa yang disiarkan oleh televisi swasta menghadirkan Presien Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di lima universitas, Rabu (7/2/2018).
Dilansir TribunWow.com, presiden BEM lima universitas, tersebut antara lain, BEM UI, BEM UGM, BEM IPB, BEM ITB, BEM Trisakti.
Diawal acara, Najwa Shihab memberikan sebuah statement.
"Mahasiswa tidak selamanya selalu benar, mereka memang masih sedang belajar. Namun mahasiswa bukan siswa biasa, mereka terbiasa lantang bicara. Jika mengkritik bisa tajam tak terkira, selalu blak-blakan saat buka suara. Wajar jika ada yang merasa kesal bahkan curiga, politik membuat semua penuh syak wasangka. Bisakah kita memahami kritik mahasiswa, semata sebagai suara warga negara, " ujar Najwa Shihab.
VIRAL: Fahri Hamzah: Tetap Waspada Karena KPK dan Nazaruddin Sedang Menipu Bangsa Indonesia
Kemudian, acara tersebut juga menampilkan orasi Zaadit Taqwa Ketua BEM UI.
Sementara Presiden Mahasiswa Trisakti, Gafar Revindo membakar semangat mahasiswa yang berada di studio Mata Najwa dengan Sumpah Mahasiswa Indonesia.
Kemudian Presiden Mahasiswa IPB, Qudsyi Ainul Fawaid mempertanyakan ada apa dengan kebijakan impor beras yang dikeluarkan pemerintah.
Lalu, orasi disambung oleh Presiden Mahasiswa UGM, Obed Kresna Widyapratistha.
Adapula, Obed selaku Presiden BEM UGM mengingatkan, "Perpecahan sudah basi di Indonesia."
Sementara Presiden Keluarga Mahasiwa ITB Ardhi Rasy Wardhana, menegaskan reformasi Indonesia belum selesai.
Tak hanya saat acara berlangsung, Najwa Shihab juga memosting sebuah puisi yang berjudul Kartu Kuning Jokowi.
Melalui akun Instagram @najwashihab, ia mengunggah sebuah puisi tersebut.
Puisi Najwa Shihab tersebut sontak menimbulkan pro dan kontra netizen.
Netizen menyebut jika Mata Najwa memberikan angin segar kepada mahasiswa yang memberi kritik kepada pemerintah.