Soal e-KTP, Fahri Hamzah: Saya Menduga Ini Hanyalah Balas Dendam yang Kalah Tender
Fahri Hamzah menyebutkan, ada oknum pimpinan KPK yang kalah tender proyek e-KTP dan melalukan aksi balas dendam.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
1. Presiden @SBYudhoyono ini adalah #ProyekEKTP terbaik.
2. Mendagri GF adalah menteri dengan reputasi anti korupsi Bung Hatta Award.
3. Tak ada kerugian negara 2,3 T berdasar audit resmi BPK dan BPKP.
4. Ada 14 orang yg ngaku kembalikan uang misterius.
Baca: Soal Banjir Jakarta 2018, Anies Baswedan Akan Evaluasi Apa yang Terjadi
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, baik melalui akun media sosialnya, atau pernyataan langsung di depan media, Fahri Hamzah mengatakan bahwa awalnya tidak ada masalah dalam proyek e-KTP.
@Fahrihamzah: Apa yang menyebabkan @KPK_RI harus mendramatisir #KasusEKTP ini sementara dari DPR, presiden, menteri penyelenggara, dan auditor negara menganggap ini tidak ada masalah? Mana kerugian 2,3T? Mana 14 orang yg kembalikan uang negara? Mana Nazaruddin sang perancang?.
@Fahrihamzah: Sementara Nazaruddin yang selama ini menjadi saksi kunci #NyanyianEKTP menjadi JC dan sebentar lagi bebas menghirup udara segar dengan 162 kasus yg tidak mau diproses KPK. Jadi untuk siapa semua sandiwara ini? #KasusEKTP.
Ketika Mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait persoalan e-KTP, Fahri Hamzah pun menyampaikan terimakasihnya.
Ia kemudian menyebut apabila bangsa Indonesia harus mempertanyakan tindakan KPK terkait hal ini.
Baca ini: Fadli Zon Sebut Jokowi Primitif Lantaran Lempar Bingkisan untuk Warga dari Mobil
@Fahrihamzah: Bangsa INDONESIA HARUS mempertanyakan tindakan @KPK_RI yang mengacaukan negara dengan festival tak berguna dalam #KasusEKTP sementara faktanya adalah (pernyataan SBY: tak ada program pemerintah yang lebih akuntabel daripada proyek e-KTP)
Terima kasih pak @SBYudhoyono akhirnya bapak bicara.
@Fahrihamzah: Ini dugaan saya: Yg sedang diaduk oleh @KPK_RI adalah perang antara yang kalah tender dan yang Menang tender.
Dugaan saya ada Oknum pimpinan KPK yang menjadi bagian dari yang kalah tender.